Sukses

Pandemi Covid-19 Bikin Kejuaraan Dunia Jr NBA 2020 Digelar Secara Virtual

NBA memutuskan kejuaraan dunia Jr NBA 2020 akan digelar secara virtual.

Liputan6.com, Jakarta- Pandemi virus corona Covid-19 membuat banyak event olahraga terganggu. Salah satunya Kejuaraan Dunia Jr NBA 2020. Untuk pertama kalinya, ajang ini akan dilangsungkan secara virtual.

Jr NBA Indonesia seharusnya digelar Maret lalu. NBA ketika itu bahkan sudah berencana mendatangkan eks pemain Los Angeles Lakers, Robert Horry ke Jakarta untuk memberikan pelatihan. Namun terpaksa event tersebut dibatalkan menyusul pandemi Covid-19.

NBA pun segera mencari cara tetap dapat menggelar kejuaraan dunia, yang menekankan empat nilai utama Jr. NBA, yaitu kerja sama tim (teamwork), rasa hormat (respect), tekad (determination), dan komunitas (community). Akhirnya diputuskan kejuaraan dunia dilakukan dengan virtual.

Hampir 3,000 remaja akan berpartisipasi dalam Kejuaraan Dunia Jr. NBA (Jr. NBA Global Championship) 2020 yang resmi dimulai pada Kamis (23/7). Para remaja tersebut akan bertemu dan bersaing melawan pebasket muda lain dari seluruh dunia serta memperoleh berbagai keterampilan hidup (life skill), kegiatan komunitas (community service), dan pengalaman bertukar budaya (cross-cultural experience).

“Kami mempertimbangkan semua skenario, tetapi kami bertekad mencari cara untuk menghadirkan keseruan acara dengan tetap mengutamakan kesehatan dan keamanan komunitas Jr. NBA,” kata David Krichavsky, Head of Youth Basketball Development, NBA dalam rilis yang diterima Liputan6.com.

“Kami merasa bertanggung jawab atas komunitas Jr. NBA”, kata Krichavsky. “Mereka sangat menyukai basket dan kami tahu Jr. NBA Global Championship adalah acara yang mereka nantikan. Jadi, kami berusaha untuk menyajikannya dengan cara terbaik dan seaman mungkin.”

 

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Format

Dengan melibatkan kerja sama dari berbagai departemen, NBA pada akhirnya mengumumkan pertandingan yang akan berlangsung hingga pertengahan Agustus dan menampilkan tim terbaik yang terdiri dari pemain putra dan putri berusia 13 dan 14 tahun dari delapan wilayah AS (Tengah/Central, Atlantik Tengah/Mid-Atlantic, Barat Tengah/Midwest, Timur Laut/Northeast, Barat Laut/Northwest, Selatan/South, Tenggara/Southeast, dan Barat/West) dan delapan wilayah internasional (Afrika, Asia-Pasifik, Kanada, Cina, Eropa & Timur Tengah, India, Amerika Latin, dan Meksiko).

Para tim akan berkompetisi dalam rangkaian pertandingan basket secara virtual menggunakan HomeCourt, sebuah aplikasi pelatihan basket seluler, yang menggunakan teknologi artificial intelligence canggih untuk menilai beberapa metrik utama, seperti, kecepatan (speed), loncatan vertikal (vertical jump), ketepatan tembakan (shot accuracy), kecepatan melempar bola (release time), dan kontrol bola (ball handling). Tim dari setiap wilayah akan ambil bagian dalam kejuaraan berbasis bracket yang terbagi ke dalam wilayah AS dan internasional dengan sistem gugur (single-elimination), dan satu dari dua wilayah akan dieliminasi setiap minggunya. Masing-masing pemenang perwakilan AS dan internasional akan berhadapan dalam kejuaraan dunia pada bulan Agustus.

3 dari 3 halaman

Sejak 2018

Jr. NBA Global Championship pertama kali diadakan pada tahun 2018, namun baru hadir di negara-negara Asia Pasifik sejak tahun 2019.

Sejak awal, pertandingan bukanlah satu-satunya fokus Jr. NBA Global Championship. Kejuaraan ini juga mengembangkan seluruh aspek dari atlet-atlet muda, dan tahun ini, Jr. NBA bekerjasama dengan VirBELA dan Event Farm untuk mendorong pengalaman pertukaran budaya. VirBELA menciptakan kampus virtual di mana para pemain dapat menggunakan avatar mereka untuk berinteraksi dengan pemain lain, tidak peduli di mana pun mereka berada. Kampus virtual akan mencakup berbagai aspek termasuk gaya hidup, kebudayaan, musik, hal menarik, scavenger hunts dan berbagai pertandingan interaktif serta koten lain dari seluruh tim NBA dan WNBA.

Para pemain juga akan berpartisipasi dalam sesi pembelajaran tentang kepemimpinan dan life skill, termasuk diskusi tentang keadilan sosial, ras, dan kesehatan mental maupun fisik. Diskusi ini akan dibawakan oleh fasilitator muda dan difokuskan pada kesempatan pemain dan para pemimpin generasi selanjutnya untuk memimpin gerakan dan membuat perubahan jangka panjang.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.