Sukses

Krisztian Nemeth, Wonderkid yang Gagal Bersinar di Liverpool

Saat datang ke Liverpool, ia digadang-gadang sebagai titisan legenda Hungaria, Ferenc Puskas. Namun, Nemeth justru dicap sebagai satu di antara sekian wonderkid yang kariernya meredup.

Jakarta Krisztian Nemeth merupakan satu di antara wonderkid yang tak pernah betul-betul sempat mengerahkan kemampuan aslinya di Anfield. Saat datang ke Liverpool, ia digadang-gadang sebagai titisan legenda Hungaria, Ferenc Puskas. Namun, Nemeth justru dicap sebagai satu di antara sekian wonderkid yang kariernya meredup.

Ada beberapa wonderkid Liverpool lainnya yang juga gagal menunjukkan kualitasnya sebagai calon pesepak bola legendaris. Gerardo Bruna, Neil Mellor, dan Richie Partridge hanyalah sedikit dari belasan, atau mungkin puluhan wonderkid gagal The Reds. Krisztian Nemeth hanyalah satu di antaranya.

Krisztian Nemeth langsung menyita perhatian Anfield. Bagaimana tidak, baru 10 menit melakoni debutnya di tim cadangan Liverpool, ia langsung mencetak gol. "Gol saya ke Aston Villa, dengan kaki kiri, itu adalah satu di antara gol kesukaan saya selama berseragam Liverpool," ujar Nemeth kepada These Football Times.

Penampilan Krisztian Nemeth selama bermain di tim cadangan Liverpool (Liverpool's Reserves) ternyata dipantau oleh manajer Rafael Benitez. Figur asal Spanyol itu memang menaruh harapan lebih kepadanya karena klub-klub lain seperti Real Madrid, Manchester United, dan Ajax sempat tertarik mendapatkan tanda tangannya.

Segalanya tampak berjalan sesuai dengan keinginan. Nemeth mencetak lima gol dari tiga pertandingan pertamanya. Liverpool's Reserves pun dibawanya keluar sebagai juara liga, trofi yang tak pernah mampir sejak 2000. Tak cukup sampai di situ, pemain asal Hungaria itu juga menjadi pemain terbaik.

Satu tempat di skuat utama Liverpool sebenarnya sudah di genggaman Krisztian Nemeth. Banyak yang mengira kalau Nemeth bukan hanya dicap sebagai pelapis Fernando Torres, melainkan pendampingnya. Nemeth mungkin bisa bersabar, toh, bisa ke Liverpool saja sudah jadi keberhasilan buat remaja seuisianya kala itu.

"Semuanya berbeda jika dibandingkan dengan Hungaria. Mulai dari fasilitas latihannya, semuanya," katanya lagi menceritakan perbedaan setelah merapat ke Melwood, tempat latihan Liverpool.

Karier Krisztian Nemeth terus berkembang di tim Liverpool's Reserves. Gary Ablett, mantan pelatih tim cadangan dan junior kala itu sampai membandingkannya dengan Kenny Dalglish, legenda klub.

Performanya kala itu membuat Nemeth melenggang mulus ke skuat utama Liverpool, setidaknya saat pramusim, di mana ia dimasukkan ke dalam sesi latihan bersama Dirk Kuyt, Steven Gerrard, hingga Xabi Alonso.

"Saya melihat betul bagaimana mereka latihan, terutama Torres. Saya memerhatikan bagaimana ia mencetak gol, menciptakan peluang, saya juga memerhatikan bagaimana Gerrard memimpin rekan-rekannya di sesi latihan, memberikan pidato singkat, dan sebagainya. Lingkungan profesional seperti itu yang tak pernah saya rasakan sebelumnya," katanya lagi.

Lalu, bagaimana ceritanya Krisztian Nemeth gagal berkembang di Liverpool?

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bencana Itu Datang

Suatu hari di musim panas, Rafael Benitez mengatakan padanya bahwa ia akan memberikan kesempatan kepada Krisztian Nemeth bakal bermain di sejumlah laga persahabatan. Tentunya debut di skuat utama sudah ada dalam angan-angan. Di sini, Nemeth masih bisa bersabar.

Liverpool lantas meminjamkannya ke Blackpool. Sayangnya, bencana itu datang. Nemeth diterpa badai cedera. Ia mengalami patah tulang di wajahnya pada penampilan perdananya bersama Blackpool. Ia bahkan diharuskan menjalani operasi sebanyak dua kali dalam setahun.

"Kesempatan itu sudah di depan mata, tapi urung terjangkau. Saya tahu ini bukan semata-mata karena cedera saja yang bahkan saya dapat ketika bukan bermain untuk Liverpool, tapi itu berdampak cukup besar buat saya. Cedera itu datang di saat yang kurang tepat, bad timing!" cerita Nemeth.

Pada 1 Februari 2009, atau tepat satu bulan setelah dipinjamkan, Nemeth dikembalikan ke Liverpool oleh Blackpool. Ia praktis tak bisa berbuat apa-apa dan hanya fokus ke kesembuhannya. Kesempatan itu didapatnya pada pramusim 2009-2010.

Krisztian Nemeth diikutsertakan dalam tur pramusim ke Asia, satu di antaranya menghadapi Singapura XI. Berduet dengan Kuyt dan Torres, Nemeth sanggup mencetak dua gol. Kesempatan kedua datang lagi? Tidak juga. Liverpool memutuskan untuk meminjamkannya ke klub Yunani, AEK Athens.

"Kalau saja saya menolak bergabung ke AEK, mungkin saya sudah melakoni debut di Liverpool. Padahal saya bermain bagus selama pramusim. Ditambah, Torres dan beberapa penyerang lagi seperti David Ngog mengalami cedera," kata Nemeth menyesal.

Dalam sebuah bahasan di laman resmi Liverpool, nama Krisztian Nemeth menjadi pemain paling populer versi suproter karena penampilan apiknya saat pramusim. Oleh karena itu, cukup mengherankan ketika Nemeth mau-mau saja dipinjamkan ke klub lain saat Liverpool butuh striker.

Kariernya sebagai pemain pinjaman di AEK sebetulnya bisa dibilang bagus. Tapi sayang, kontraknya bersama Liverpool tidak panjang. Pada musim panas 2010, Krisztian Nemeth, wonderkid asal Hungaria yang sempat dianggap sebagai titisan Ferenc Puskas, dijual ke Olympiakos dengan harga 1,2 juta pounds saja.

Sumber: These Football Times, The Sun, Liverpool Echo

Disadur dari: Bola.com (penulis/editor, Gregah Nurikhsani, published 28/6/2020)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.