Sukses

Daftar Klub Peraih Gelar Juara Tercepat di 5 Liga Top Eropa: Liverpool Masih Kalah Cepat?

Liverpool mencatat sejarah karena berhasil menyegel gelar Premier League dengan cepat atau menyisakan 7 laga lagi, ini masih kalah cepat?

Jakarta Liverpool menuntaskan penantian 30 tahun untuki menjadi juara Premier League 2019-2020. Liverpool menjadi juara Premier League setelah Manchester City menelan kekalahan dari Chelsea pada laga pekan ke-31.

The Citizens menelan kekalahan 1-2 ketika berkunjung ke markas Chelsea di Stamford Bridge. Dua gol Chelsea yang dicetak oleh Christian Pulisic dan Willian hanya mampu dibalas Kevin De Bruyne.

Dengan hasil ini, The Citizens kini memiliki poin 63, atau tertinggal 23 poin dari Liverpool. Dengan tujuh pertandingan tersisa, perolehan poin The Reds sudah tak terkejar lagi.

Bagi Liverpool, ini merupakan gelar juara pertama mereka di era Premier League. Terakhir kali klub Merseyside itu juara liga adalah pada 1990 silam.

Saat menjadi juara, Liverpool berhasil mencetak rekor baru di Premier League. Mereka menjadi tim tercepat yang bisa jadi juara setelah menyisakan tujuh pertandingan.

Lantas bagaimana pencapaian Liverpool tersebut jika dibandingkan dengan tim lainnya di lima liga top Eropa. Berikut ini rangkumannya seperti dilansir Soccerway.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Premier League: Liverpool 2019-20 (7 Laga)

Dua tahun lalu Manchester City asuhan Josep Guardiola memenangkan Premier League dengan lima pertandingan tersisa. Itu menyamai pencapaian Manchester United (1907-08 dan 2000-01) dan Everton (1984-85) di kasta tertinggi sepak bola Inggris.

Namun Liverpool, yang berada di urutan keempat ketika City memenangkan gelar tersebut dengan 100 poin, berhasil memecahkan rekor tersebut pada musim ini.

The Reds hanya kehilangan dua poin dari 27 pertandingan dan tidak tersentuh kekalahan sampai hari terakhir bulan Februari.

3 dari 6 halaman

Ligue 1: PSG 2015-2016 (8 Laga)

Seharusnya tidak mengherankan kalau PSG bisa masuk daftar ini. Sebab, mereka sangat mendominasi di sepak bola Prancis.

Ini adalah juara keempat PSG secara beruntun dan disegel 62 hari sebelum akhir musim pada 13 Maret dengan kemenangan 9-0 atas Troyes. Ini merupakan kemenangan tandang terbesar dalam sejarah kompetisi.

PSG menyelesaikan kompetisi dengan keunggulan 31 poin atas Lyon dan AS Monaco dan memiliki selisih gol +83.

4 dari 6 halaman

Bundesliga: Bayern Munchen 2013-2014 (7 Laga)

Bayerm Munchen berhasil meraih treble winners pada musim 2012-13 bersama Juup Heynckes. Namun, Bayern melakukan pergantian pelatih pada musim berikutnya.

Di bawah asuhan Josep Guardiola, Bayern berhasil mengunci gelar Bundesliga pada 25 Maret. Mereka dipastikan sebagai juara untuk ke-24 kalinya.

Itu adalah pertandingan liga ke-52 Bayern tanpa kekalahan. Namun, tim asuhan Guardiola itu hanya meraih satu poin dalam tiga pertandingan Bundesliga berikutnya dan tersingkir semifinal Liga Champions.

5 dari 6 halaman

Serie A: Inter 2006-2007 & Juventus 2018-2019 (5 Laga)

Juventus memiliki peluang untuk memecahkan rekor ini pada musim lalu. Namun, kekalahan mengejutkan 2-1 dari SPAL - kekalahan kedua mereka dari lima - membuat mereka kehilangan peluang.

Mereka mengunci gelar pada 20 April di kandang Fiorentina - pertandingan terakhir yang dimenangkan Juventus musim itu. Dengan demikian mereka berbagi rekor dengan Inter asuhan Roberto Mancini.

Setelah Juventus terdegradasi karena skandal Calciopoli, Inter tidak punya pesaing nyata pada 2006-07 dan mereka hanya kalah sekali, memenangkan liga dengan keunggulan 22 poin.

6 dari 6 halaman

La Liga: Real Madrid 1960-1961, 1962-1963, 1974-1975 & Barcelona 1973-1974 (5 Laga)

Barcelona dan Real Madrid adalah penguasa La Liga. Kedua tim itu bahkan sering saling sikut dalam perebutan gelar kompetisi kasta tertinggi sepak bola Spanyol.

Namun, itu tidak selalu terjadi di masa lalu. Alfredo Di Stefano dan Ferenc Puskas berperan penting saat dominasi Madrid di awal 1960-an.

Barcelona tidak terlalu dominan dalam perebutan gelar saat itu. Namun, mereka bisa mencatatkan prestasi yang bagus pada tahun 1973-74, ketika Los Blancos finish di urutan kedelapan.

Sumber asli: Soccerway

Disadur dari: Bola.net (Aga Deta, Published 26/6/2020)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini