Sukses

5 Tanda Demam Berdarah Dengue pada Orang Dewasa

Berikut tanda demam berdarah dengue pada orang dewasa untuk menghindari dampak buruk.

Jakarta - Wabah corona Covid-19 kini menjadi perhatian seluruh dunia karena bisa menyebabkan kematian. Padahal, penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) pun masih harus diwaspadai.

Di Indonesia sendiri, penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti mencapai 49.563 khasus sejak 1 Januari sampai 27 April 2020. Sedangkan Singapura mencatat 895 orang terinfeksi Demam Berdarah Dengue hingga 12 Juni 2020.

Karena itu, bukan hanya virus Corona yang harus diwaspadai, Demam Berdarah Dengue pun harus menjadi perhatian khusus untuk menghindari dampak buruk. Baik pengidap maupun keluarga perlu mengetahui perbedaan gejala yang muncul dengan gejala penyakit lain sehingga tak mengabaikannya.

Berikut beberapa gejala umum dari Demam Berdarah Dengue yang perlu diketahui, dilansir dari halodoc.

1. Mendadak demam tinggi

Demam memang menjadi tanda bila kita terserang penyakit. Namun jika terkena DBD demam akan mencapai 40 derajat celcius. Demam yang terjadi akibat flu dan infeksi dari virus atau bakteri biasanya disertai dengan gejala bersin atau batuk, sedangkan gejala demam pada DBD tidak demikian. Demam pada DBD bisa terjadi selama dua sampai tujuh hari.

2. Nyeri otot

Pengidap DBD akan merasakan nyeri pada bagian otot dan sendi. Gejala ini biasanya disertai dengan tubuh menggigil dan berkeringat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

3. Sakit kepala

Beberapa jam setelah mengalami demam, akan muncul sakit kepala parah. Biasanya, rasa sakit terjadi di sekitar dahi, disertai dengan sakit pada bagian belakang mata.

4. Mual dan Muntah

Mual dan muntah bisa menjadi tanda terserang DBD, perut atau punggung pun terasa tak nyaman. Biasanya terjadi selama dua sampai empat hari.

5. Kelelahan

Demam disertai nyeri otot dan masalah pencernaan yang terjadi pada pengidap DBD dapat menurunkan nafsu makan. Hal ini dapat menyebabkan tubuh menjadi kelelahan, karena kurangnya asupan makanan dan sistem imun tubuh yang melemah.

Disadur dari Fimela.com (Penulis Anisha Saktian Putri / Editor Karla Farhana, Published 15/6/2020)

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.