Sukses

Skuat Liverpool Berlutut di Anfield Beri Penghormatan atas Kematian George Floyd

Dukungan Liverpool terhadap gerakan Black Lives Matter setelah terjadi unjuk rasa di Amerika Serikat atas kematian George Floyd.

Liputan6.com, Liverpool - Liverpool merilis foto skuat utama mereka dalam posisi berlutut untuk menyuarakan gerakan Black Lives Matter. Foto itu kemudian dibagikan The Reds melalui akun sosial media.

Bahkan, para pemain Liverpool juga membagikan foto itu di media sosial. Mereka antara lain Virgil van Dijk, James Milner, Joe Gomez, Andrew Robertson, dan Trent Alexander-Arnold.

Pada foto tersebut, Liverpool dan para pemainnya menuliskan kata-kata: "Persatuan adalah Kekuatan". Kata-kata diikuti dengan tagar #blacklivesmatter yang tengah disuarakan atas kematian George Floyd di Amerika Serikat.

Dukungan Liverpool terhadap gerakan ini muncul usai unjuk rasa hari keenam di Amerika Serikat atas kematian Floyd. Warga kulit hitam tersebut tewas karena lehernya ditekan lutut polisi kulit putih, Derek Chauvin, sehingga tak bisa bernapas saat menangkapnya di Minneapolis.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pemain Bundesliga

Sebelum Liverpool, tiga pemain Bundesliga Jerman juga melayangkan aksi protes atas kematian George Floyd. Protes itu dilakukan saat membela tim masing-masing, akhir pekan lalu.

Gelandang Schalke 04 Weston McKennie mengenakan pita hitam bertuliskan pesan "Justice for George" kala melawan Werder Bremen, Sabtu (30/5/2020). Sehari kemudian, striker Borussia Monchengladbach Marcus Thuram menggelar selebrasi usai merobek gawang Union Berlin dengan aksi berlutut.

Di hari yang sama, winger Borussia Dortmund Jadon Sancho merayakan golnya ke gawang Paderborn dengan melepas jersey. Ia memperlihatkan kaus pelapis bertuliskan "Justice for George Floyd".

 

3 dari 3 halaman

Terancam Sanksi

Aksi ketiga pemain tersebut kini dalam penyelidikan Federasi Sepak Bola Jerman (DFB). Karena, sepak bola kerap melarang aksi bernuansa politis di lapangan. Aturan tersebut masuk dalam regulasi DFB.

"Badan kontrol DFB akan menangani masalah ini dalam beberapa hari mendatang dan meneliti keadaan kasus," kata Ketua Komite Kontrol DFB Anton Nachreiner.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini