Sukses

Doa Rasulullah SAW di Malam Lailatul Qadar

Dalam sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan, ada satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Itulah yang disebut malam Lailatul Qadar.

Liputan6.com, Jakarta- Dalam sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan, ada satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Itulah yang disebut malam Lailatul Qadar.

Maka itu, demi mendapatkan malam Lailatul Qadar, kita diharuskan memperbanyak ibadah kepada Allah SWT. Berdoa, misalnya.

Doa malam Lailatul Qadar tentunya akan memberikan berkah yang begitu besar kepada siapa saja umat muslim yang mendapatkannya. Oleh karena itu, banyak umat muslim yang semakin meningkatkan ibadahnya di 10 hari terakhir bulan Ramadan.

Oleh karena itu, doa malam Lailatul Qadar perlu kamu ketahui agar bisa mendapatkan malam kemuliaan tersebut. Dengan beribadah di malam Lailatul Qadar yang lebih baik dari seribu bulan, akan sangat merugi bila kamu bermalas-malasan dalam beribadah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Doa Malam Lailatul Qadar

Diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Aisyah RA pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, “Wahai Rasul, andaikan aku bertemu lailatul qadar, do’a apa yang bagus dibaca? Rasul menjawab

“Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni”

Yang artinya: Wahai Tuhan, Engkau Maha Pengampun, Engkau menyukai orang yang minta ampunan. Karenanya ampunilah aku (HR. Ibnu Majah)

 

3 dari 5 halaman

Malam yang Diharapkan

Jadi begitulah doa malam lailatul qadar yang disarankan oleh Nabi Muhammad SAW. Kehadiran malam lailatul qadar tentunya sangat diharapkan oleh siapapun.

Setiap umat muslim tentu akan melantunkan doa malam lailatul qadar setiap malamnya di bulan Ramadan bila memang menginginkannya.

4 dari 5 halaman

Tanda-Tanda

Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi apabila malam Lailatul Qadar datang, kita dalam keadaan siap. Adapun tanda-tanda dari malam Lailatul Qadar antara lain adalah:

Pada pagi hari matahari akan terbit dalam keadaan jernih, teduh, dan seperti tidak ada sinar. Namu, sinar mentari pagi tidak begitu cerah, tapi teduh dan menenangkan.

5 dari 5 halaman

Sangat Tenang

Di malam Lailatul Qadar, kondisi udara juga tidaklah panas, tidak dingin, tidak berawan dan juga tidak badai.

Dan sebagai tanda terakhir, karena malaikat turun ke bumi, maka keadaan terasa sangat tenang, nyaman dan orang-orang akan merasakan kenikmatan tersendiri saat beribadah dengan sungguh-sungguh.

(Fadjriah Nurdiasih)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.