Sukses

Samir Nasri Bebas Mabuk-mabukan dan Dugem di Sevilla

Dalam sebuah wawancara di Instagram, Samir Nasri mengungkapkan hubungan spesialnya bersama Sampaoli.

Manchester - Samir Nasri mengungkapkan betapa ia mendapatkan kebebasan saat berseragam di Sevilla di bawah arahan pelatih Jorge Sampaoli. Itu didapatkannya dengan catatan, selalu bermain apik saat bertanding.

Gelandang asal Prancis itu menemukan kembali performa terbaiknya saat bermain untuk Sevilla musim 2016-2017. Sebelumnya, ia berkarier di Inggris bersama Arsenal dan Manchester City.

Saat ini, Samir Nasri bermain untuk Andrlecht. Dalam sebuah wawancara di Instagram, ia mengungkapkan hubungan spesialnya bersama Sampaoli.

"Hubungan pertemanan saya dengan Sampaoili cukup spesial, lebih mirip teman ketimbang pelatih," kata Samir Nasri.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Boleh Dugem

Sampaoli bahkan mempersilahkan Nasri untuk minum alkohol dan pergi dugem. Namun, pemain berusia 32 tahun itu harus tetap tampil baik saat bertanding.

"Sampaoli sangat menyukai saya. Ia berkata, 'Ayo bergabung dengan saya, kau boleh minum, pergi ke klab malam, lakukan sesukamu, saya akan melindungimu. Satu yang saya mau, kau harus main bagus tiap pekan'," tambah Nasri lagi.

"Pernah suatu hari, saya tidak bisa bermain. Saya ingin pulang dan bertemu keluarga saya. Sampaoli lalu menawarkan diri untuk menjaga rumah pribadi saya dan mengasuh anjing saya," kata Nasri.

 

3 dari 3 halaman

Nyaris Ogah Kembali ke Sepak Bola

Pada suatu hari, Nasri terbang ke Los Angeles, Amerika Serikat untuk mendapatkan penanganan medis di klinik. Sayangnya, sepulangnya dari klinik tersebut, ia malah dihukum larangan bertanding selama 18 bulan karena penyalahgunaan obat-obatan terlarang alias doping.

"Apa yang terjadi di Los Angeles membuat karier saya berantakan," cerita Nasri.

"Saya mendapat suntikan vitamin. Sebenarnya itu legal dan saya punya resepnya. Tapi, klinik itu menyuntikan dosis berlebih. Saya hancur karena saya pikir saya akan dihukum selama dua tahun."

"Saya sempat enggan kembali ke sepak bola. Saya juga bilang ke Sampaoli untuk melepas saya, tapi dia selalu ingin saya bermain lagi. Saya tersesat, saya cemas dan marah dengan semuanya. Perasaan itu tidak saya tunjukkan di lapangan," tukasnya.

Sumber: The World Game

Disadur dari Bola.com (Gregah Nurikhsani)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini