Sukses

FA Lebih Setuju Liga Inggris Dilanjutkan Tanpa Penonton

Ketua Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA), Greg Clarke, ragu pertandingan lanjutan kompetisi Liga Inggris musim ini dapat disaksikan langsung di stadion oleh fans.

Liputan6.com, London - Ketua Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA), Greg Clarke, ragu pertandingan lanjutan kompetisi Liga Inggris musim ini dapat disaksikan langsung di stadion oleh fans.

Menurut Clarke, lebih ideal menggelar pertandingan secara tertutup mengingat pandemi virus corona Covid-19 belum bisa dikendalikan. Laga Liga Inggris pun akan dilanjutkan dengan protokol keselamatan yang ketat.

Kompetisi Liga Inggris ditangguhkan sejak pertengahan Maret dan belum diketahui kapan bisa dilanjutkan kembali. Namun, ide untuk melanjutkan kompetisi sudah muncul dari para penanggung jawab sepak bola di Negeri Ratu Elizabeth tersebut.

"Dengan adanya pembatasan jarak atau social distancing, maka akan ada perubahan besar pada seluruh ekosistem sepak bola," jelas Greg Clarke, seperti dilansir AFP.

"Salah satunya, yaitu tidak akan ada lagi kerumunan penonton di stadion. Padahal, penonton merupakan inti dari sebuah pertandingan," beber Clarke.

Sejumlah kompetisi sepak bola di Eropa seperti Liga Belgia, Liga Belanda, dan Liga Prancis, terpaksa tidak melanjutkan musim ini. Mereka enggan mengambil risiko dan memilih fokus menatap musim depan, sedangkan Liga Inggris masih mengupayakan kelanjutan kompetisi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kerugian

Sementara itu, sisa pertandingan Liga Inggris hingga kini masih diupayakan untuk terus dilanjutkan tanpa kehadiran penonton di stadion, walaupun pendapatan sebagian klub berasal dari penjualan tiket.

FA memprediksi total kerugian bisa mencapai 300 juta pound sterling akibat menggelar pertandingan tanpa penonton. Namun, pihaknya telah menyetujui pemotongan anggaran sebesar 75 juta pound sterling. Dia menilai jumlah tersebut masih masuk akal.

3 dari 3 halaman

Pemotongan Anggaran

"Pemotongan anggaran perlu dilakukan demi mengimbangi defisit 300 juta pound sterling yang mungkin bisa terjadi dalam empat tahun ke depan," tutur Clarke.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini