Sukses

Gelandang Barcelona Akui Tak Bisa Hidup di Tengah Pandemi Virus Corona Covid-19

Ivan Rakitic sudah punya firasat buruk ketika Barcelona menjalani laga tandang ke Italia pada leg pertama 16 besar Liga Champions, 26 Februari 2020.

Liputan6.com, Barcelona - Gelandang Barcelona, Ivan Rakitic menyebut dirinya sulit bahkan tidak bisa hidup di tengah pandemi virus corona covid-19. Sekarang, Rakitic mengakui hidupnya penuh dengan ketidakjelasan.

Spanyol, tempat Ivan Rakitic saat ini, merupakan negara yang menjadi salah satu pusat pandemi virus corona covid-19. Hingga Sabtu (2/5/2020), sudah ada 215 ribu kasus, 24.824 di antaranya meninggal dunia.

"Yah sebenarnya tidak (bisa hidup), saya pikir tidak ada yang bisa membayangkan sesuatu seperti ini," kata gelandang Barcelona asal Kroasia tersebut, dalam wawancara bersama Marca.

Rakitic melanjutkan, dirinya punya firasat buruk ketika Barcelona menjalani laga tandang ke Italia pada leg pertama 16 besar Liga Champions, 26 Februari 2020. Ketika itu, di Italia sudah ada banyak kasus virus corona.

"Saya ingat momen yang sangat penting ketika kami akan memainkan leg pertama Liga Champions di Napoli, ketika situasi ini (virus corona) dimulai, saya melakukan perjalanan dengan banyak ketidakpastian," ucap pemain Barcelona berusia 32 tahun itu.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Rakitic Pasrah

Dengan keadaan yang semakin parah, Rakitic hanya bisa pasrah. Dia hanya berharap pandemi virus corona segera berakhir dan kehidupan kembali berjalan normal.

"Sekarang saya berpikir, apa yang harus kita lakukan adalah berpikir positif, mengetahui upaya yang kita lakukan untuk kebaikan semua orang," ujar mantan pemain Sevilla tersebut.

"Saya tidak tahu apakah ketakutan adalah kata yang tepat, tetapi saya merasakan sensasi yang sama. Ketidakpastian sangat mengkhawatirkan saya," kata Rakitic menambahkan.

 

3 dari 3 halaman

Pantau Keluarga

Rakitic sendiri mengaku mencemaskan keluarga besarnya. Dia pun selalu memantau keluarganya agar tidak ada yang terpapar virus corona covid-19.

"Keluarga saya tersebar di Seville, Kroasia, dan Swiss telah menjadi perhatian. Syukurlah kita semua dapat terhubung melalui video call dan mengirim banyak pesan setiap hari, tetapi saya akui saya mengalami saat-saat gugup. Terima kasih Tuhan, saya seluruh keluarga baik-baik saja," katanya mengakhiri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini