Sukses

5 Bek Sayap Kiri Terbaik di Indonesia: Dari Ruben Sanadi Hingga Rezaldi Hehanussa

Stok bek kiri Indonesia tidak begitu melimpah. Namun, masih terdapat beberapa wajah berkualitas pada posisi tersebut.

Jakarta - Selain striker, posisi bek sayap kiri adalah yang paling rawan di Indonesia. Stoknya tidak terlalu banyak. Maka jangan heran, hanya pemain itu-itu saja yang menyisir pos tersebut.

Setelah era Mahyadi Panggabean dan Muhammad Nasuha lewat, regenerasi bek sayap kiri terbilang mandek. Ada 2-3 pemain yang punya kemampuan di atas rata-rata. Namun, jumlahnya kalah dibandingkan posisi lain.

Padahal, bermain di posisi ini tergolong menguntungkan. Para pemain tidak perlu bersaing dengan pemain asing seperti di posisi bek tengah, gelandang serang atau penyerang. Otomatis, pos bek sayap kiri mutlak menjadi milik pemain lokal.

Entah mengapa, banyak pemain yang cepat bersinar dan cepat meredup jika bermain di posisi ini. Berbeda dengan posisi sebaliknya di bek sayap kanan. Mulai dari Ismed Sofyan, Zulkifli Syukur, Supardi Nasir hingga Yustinus Pae adalah bukti pemain lebih paten berposisi sebagai bek sayap kanan.

Bahkan di Timnas Indonesia sekalipun, belum ada pemain yang sanggup mengunci posisi bek sayap kiri. Umumnya, pelatih sering bereksperimen dengan banyak pemain di posisi ini.

Meski begitu, bukan berarti posisi ini tidak memiliki pemain berkualitas. Bola.com mencoba merangkum lima bek terbaik Indonesia saat ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Ruben Sanadi

Di tengah gempuran para pemain muda, Ruben Sanadi masih bisa bersaing. Padahal, usianya terbilang uzur, 33 tahun.

Seorang bek sayap kiri di sepak bola modern dituntut untuk punya fisik yang kuat. Pasalnya, perannya bukan hanya sekadar membantu pertahanan, namun juga melayani para penyerang melalui umpan-umpan silang.

Sebagai pemain senior, Ruben terbilang mampu menjaga penampilan. Buktinya, dia berhasil merangkum 58 penampilan selama dua musim terakhir.

Hampir satu dekade terakhir, Ruben tidak pernah tergantikan dari posisi starter di setiap tim yang dibelanya. Termasuk Persipura Jayapura, Persebaya Surabaya, dan Bhayangkara FC.

Bahkan di Bhayangkara FC, Ruben didapuk sebagai kapten tim. Padahal, mantan pemain Pelita Jaya ini baru bergabung pada musim ini.

Ruben juga cukup konsisten mendapatkan panggilan dari Timnas Indonesia. Namun, tak banyak jumlah penampilan yang dicatatkannya. Bek kelahiran Biak, Papua ini terhitung baru mengemas 11 caps bersama timnas.

3 dari 6 halaman

Ricky Fajrin

Ricky Fajrin dan Rezaldi Hehanussa, dua permata Indonesia di posisi bek sayap kiri. Namun masalahnya, keduanya berposisi sama dengan usia yang identik pula.

Baik Fajrin dan Rezaldi lahir di era Liga 1 2017. Keduanya tampil mencolok bersama Bali United dan Persija Jakarta. Keduanya juga mendapatkan kepercayaan menjadi anggota Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2017.

Untuk mengakomodir keduanya, pelatih Luis Milla Aspas saat itu mengorbankan kemampuan asli Fajrin. Dia digeser sebagai bek tengah demi memainkan Rezaldi di posisi bek sayap kanan. Hasilnya tidak begitu mengecewakan. Fajrin yang punya kemampuan bertahan lebih baik, bisa berkolaborasi dengan Rezaldi yang memiliki daya jelajah tinggi.

Belakangan, keduanya kerap diterpa cedera. Namun, Fajrin lebih beruntung. Pemulihan cederanya tidak berlangsung lama. Bandingkan dengan Rezaldi, yang nyaris absen selama setengah musim pada Liga 1 2019.

Memasuki musim 2020, keduanya kembali membangun ulang reputasinya sebagai bek sayap kiri tersohor di Indonesia. Namun, Fajrin selangkah lebih unggul. Setelah cedera, kemampuan Rezaldi perlahan menurun.

Fajrin dikenal sebagai pemain yang andal dalam memanjakan para gelandang dengan umpan-umpan terobosannya. Selain itu, Fajrin juga sering berjibaku di lini belakang melalui tekel-tekelnya.

Sejauh ini, Fajrin sudah tampil sebanyak 99 kali dan mencetak tiga gol di Bali United. Fajrin menjadi pilihan utama pelatih Stefano Cugurra Teco dua musim belakangan di Bali United.

4 dari 6 halaman

Rezaldi Hehanussa

Setelah menjalani operasi kaki kiri pada awal tahun lalu, Rezaldi Hehanussa bak kehilangan sentuhannya. Aksi-aksi menusuknya mulai jarang terlihat dari pos bek sayap kiri.

Meski begitu, masih banyak yang percaya bahwa Rezaldi akan kembali ke performa terbaiknya seperti musim 2017 dan saat dia mengantar Persija ke tangga juara Liga 1 2018.

Usianya juga terbilang masih muda, 24 tahun. Rezaldi punya banyak waktu untuk meningkatkan kemampuannya dalam beberapa tahun ke depan.

Dari torehannya selama tiga tahun terakhir, Rezaldi cukup layak dijadikan satu di antara bek terbaik Indonesia saat ini. Setidaknya, acuannya dari gelar dan kemampuannya yang diakui di Timnas Indonesia.

5 dari 6 halaman

Ardi Idrus

Perjalanan karier Ardi Idrus bisa dijadikan contoh. Tak ada yang mengenali pemain berusia 27 tahun ini sebelum bergabung dengan Persib Bandung pada 2018.

Bahkan, Ardi Idrus perlu melewati proses seleksi untuk diterima Persib. Sejak saat itu, posisi bek sayap kiri dimilikinya secara permanen.

Belakangan, Ardi Idrus mulai mampu menembus skuat Timnas Indonesia. Bersama Persib sejak 2018, pemain kelahiran Ternate, Maluku telah membukukan 63 pertandingan.

6 dari 6 halaman

Andik Rendika Rama

Jika membahas bek sayap kiri, nama Andik Rendika Rama kerap terlewatkan. Padahal, pemain Madura United ini begitu konsisten di posisinya.

Rendika telah menjadi penghuni tetap pos bek sayap kiri Madura United sejak 2017. Pada 2016, pemain berusia 27 tahun ini juga berstatus sebagai pemain utama di Persija Jakarta untuk posisi tersebut.

Meski begitu, Rendika masih belum mampu menembus persaingan Timnas Indonesia. Padahal secara kualitas, ia layak untuk dicoba.

Disadur dari Bola.com (Muhammad Adiyaksa / Benediktus Gerendo Pradigdo)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.