Sukses

ONE Championship: Ketika 3 Petarung Indonesia Rindu Duel di Atas Oktagon

Ajang Mixed Martial Arts terbesar di Asia, ONE Championship harus ditunda karena pandemi virus corona Covid-19. Hal ini membuat para petarung mengaku rindu untuk beraksi di atas oktagon.

Liputan6.com, Jakarta - Ajang Mixed Martial Arts terbesar di Asia, ONE Championship harus ditunda karena pandemi virus corona Covid-19. Hal ini membuat para petarung mengaku rindu untuk beraksi di atas oktagon.

Para petarung ONE Championship juga hanya boleh berlatih sendiri karena imbauan karantina mandiri dan menjaga jarak sosial selama corona Covid-19 masih merebak. Petarung kelas flyweight asal Indonesia, Eko Roni Saputra, terpaksa harus berlatih di rumah tanpa bimbingan pelatih secara langsung. Eko Roni berharap pandemi segera berakhir.

"Saya rindu bertanding dan tentu saja merindukan 100 persen sesi latihan. Dan Anda tidak dapat melakukan apa yang biasanya Anda lakukan untuk saat ini," kata Eko Roni, dalam rilis yang diterima wartawan.

Petarung ONE Championship berusia 28 tahun ini bermukim di Singapura dan belum bisa pulang ke Indonesia. Terakhir kali dia berlaga di Istora Senayan, Jakarta, Februari lalu dengan tajuk ONE: Warrior's Code.

Saat itu, Eko Roni Saputra mampu mengalahkan wakil Kamboja, Khon Sichan dengan rear-naked choke pada ronde pertama. Sekarang, mantan atlet gulat nasional itu terus berlatih mandiri meski virus corona masih merebak.

Eko mengaku tidak ingin kondisi fisiknya menurun. Dengan demikian, latihan dan nutrisi selama di rumah tetap dijaga meski harus berbagi dengan mengurus keluarga.

"Saya hanya keluar jika saya ingin membeli makanan atau pergi ke pasar. Saya melakukan banyak latihan di rumah dan memiliki lebih banyak waktu bersama keluarga. Bermain dengan anak-anak saya, membersihkan rumah dan memasak dengan istri saya," kata Eko menambahkan.

Begitu juga dengan petarung putri, Priscilla Hertati Lumban Gaol. Petarung berusia 32 tahun ini terus menempa diri di tengah pandemi COVID-19. Menjaga kebugaran terus dilakukan mengingat dirinya sudah mendambakan bertarung setelah terakhir berlaga pada Oktober 2019.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tetap Bugar

"Saya tetap bugar dengan melakukan berbagai latihan rutin di rumah. Saya mencuci tangan lebih sering, mandi lebih banyak dan membersihkan semua pakaian yang baru saja saya kenakan, minum vitamin, mengkonsumsi makanan yang layak, mengikuti jadwal latihan dan memastikan istirahat yang cukup,” kata Priscilla.

Hal sama dilakukan Stefer Rahardian. Di tengah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), andalan Bali MMA ini mulai fokus dalam pemulihan cedera setelah menjalani operasi lutut. Masa saat ini dinilai tepat untuk pemulihan mengingat petarung asal Jakarta ini kembali unjuk kemampuan.

3 dari 3 halaman

Mengukir Karier

"Saya menjalani operasi lutut tepat sebelum pandemi, sehingga kegiatan di rumah sangat cocok untuk kesembuhan saya. Saya punya program terapi yang membuat saya sibuk dan membantu kebugaran saya meningkat saat di rumah,” kata Stefer.

Ketiga atlet telah mengukir karier bintang dengan mengatasi kesulitan dan situasi sulit. Semuanya mengalami bagaimana terus berjuang melalui masa-masa sulit seperti yang terjadi saat ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.