Sukses

Jadi Sopir Ambulans, Begini Suka Duka Relawan Gugus Tugas Corona Covid-19

Angka kasus positif Corona Covid-19 yang semakin melunjak membuat dirinya terpanggil untuk membantu sesama.

Liputan6.com, Jakarta- Menjadi satu satunya relawan perempuan tidak melunturkan semangat Ika Dewi Maharani menjadi sopir ambluans di bawah naungan Relawan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Covid-19.

Angka kasus positif Corona Covid-19 yang semakin melunjak membuat dirinya terpanggil untuk membantu sesama. Selain itu, jumlah pertugas ambulans yang kurang memadai membulatkan tekat Ika menjadi supir ambluans.

“Dengan keahlian yang saya miliki, saya bisa menyetir, saya basic perawat, jadi pas saya sesuai dengan panggilan hati, dengan kemampuan yang saya punya, saya harus melayani,” terang Ika dikutip dari covid19.go.id.

Ika sendiri merupakan salah satu anggota Himpunan Perawat Gawat Darurat dan Bencana Indonesia (HIPGABI). Gadis asal Maluku Utara itu kini tinggal di mess yang disediakan BNPB dan bertugas di rumah sakit Universitas Indonesia.

Dalam hal merawat pasien Corona Covid-19 di rumah sakit, sudah menjadi makanan sehari-hari bagi Ika. Namun, menjadi supir ambulans merupakan pengalaman pertama selama hidupnya.

“Untuk ambulans baru pertama kali di dalam hidup saya, tapi ya gitu, ternyata di ambulans tidak semudah yang kita bayangin,” papar Ika.

“Sudah bunyikan sirine, tapi kadang orang-orang di sekitar kita tidak peka untuk memberikan jalan buat kita karena kita mengangkut pasien, ya untung ada orang dengan kesadaran memberikan jalan, jadi kita tetap dengan cepat membawa pasien ke tempat yang dirujuk,” tambahnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Risiko Tinggi

Berhubungan langsung dengan pasien dalam pengawasan (PDP) atau pasien positif corona membuat Ika memiliki resiko tinggi.  Baginya, keamaan merupakan kunci utama dalam menjalankan tugasnya.

Meski telah menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap, Ika masih merasa takut terhadap pandemi asal Wuhan, Cina tersebut. Namun, rasa takutnya tidak sebanding dengan semangat kemanusiaan yang dimiliki Ika.

“Rasa takut ada pasti, cuma ini harus kita lihat lagi, ini adalah tugas bagi kita sebagai relawan medis, kita harus menangani pasien dari awal sampai akhir pasien itu kita harus tangani,” terang Ika.

 

3 dari 3 halaman

Segera Berakhir

Berusaha dengan mengabdikan diri sebagai relawan Covid-19, Ika berharap pendemi satu ini bisa segera berakhir dan situasi kembali menjadi normal.

“Dengan kita mengabdikan diri sebagai relawan kita harap penanggulangannya ini semakin cepat, jadi bencana ini cepat akan berakhir,” tutupnya.

(Balwa Ramadhan/Mg)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini