Sukses

MotoGP Hentikan Pengembangan Mesin dan Aerodinamika akibat Pandemi Corona Covid-19

Tim MotoGP kini bisa menghemat menghadapi krisis ekonomi akibat pandemi virus Corona.

Jakarta - MotoGP memberi kelonggaran kepada tim dengan membekukan pengembangan mesin dan komponen aerodinamika untuk musim 2020 dan 2021. Artinya, mesin dan aerodinamika motor untuk dua musim ke depan tidak akan berubah.

Pengembangan terkait dua aspek di atas baru dibolehkan menuju MotoGP 2022. 

Di tengah kekhawatiran mengenai dampak keuangan yang akan dirasakan tim-tim kelas tertinggi Kejuaraan Dunia Balap Motor akibat pandemi virus Corona, Komisi Grand Prix berembuk untuk menemukan metode agar bisa menghemat biaya.

"Perubahan ini dirancang untuk mengurangi biaya yang ditimbulkan oleh krisis COVID-19 yang sedang berlangsung sambil mempertahankan keadilan dan kesetaraan untuk melestarikan nilai hiburan olahraga dan integritas kompetisi," tulis pernyataan dari Komisi Grand Prix.

Keputusan untuk membekukan pengembangan mesin dan aerodinamika pada motor sudah mencuat sejak beberapa pekan lalu.

Presiden Asosiasi Tim Balap (IRTA) Herve Poncharal menjelaskan sangat penting buat MotoGP memangkas pengeluaran tim-tim. Karena kini mayoritas tim tidak punya pemasukan akibat virus corona.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hanya Kamera Televisi

Seri pembuka musim 2020 sendiri belum jelas kapan akan berlangsung akibat pandemi virus Corona. Namun para pemangku kepentingan sepakat, musim ini harus tetap berlangsung untuk menyelamatkan keuangan Dorna sebagai penyelenggara dan tim-tim.

Oleh karena itulah, mengutip dari situs gpone.com, tujuan Dorna adalah tetap menggelar MotoGP 2020. Konsekuensinya lomba berlangsung tanpa penonton dan bahkan jurnalis dilarang melakukan peliputan.

Disebut hanya kamera televisi yang boleh hadir di sirkuit. Karena kehadiran televisi sangat penting pada setiap lomba MotoGP.

Untuk diketahui dari hak siar inilah, Dorna bisa mendapatkan uang dan akhirnya mendistribusikannya kepada tim-tim. Muaranya tim-tim bisa menggaji semua staf dan pembalap.

 

Sumber: Crash.net/Gpone.com 

Disadur dari: Bola.com (Penulis: Hendry Wibowo/Editor: Hendry Wibowo, published 16/4/2020)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini