Sukses

Dua Tim Formula 1 'Gagal Finis' dalam Project Pitlane untuk Membantu Pasien Covid-19

Tim Formula 1 yang berasal dari Inggris berlomba-lomba membuat alat bantu pernapasan bagi pasien Covid-19.

Liputan6.com, London - Tim-tim Formula 1 asal Inggris berlomba-lomba membuat alat bantu pernapasan bagi penderita Covid-19. Dua model terbaru yang dihasilkan telah dinyatakan memenuhi standar dan akan dipoduksi massal di mana NHS sebagai layanan kesehatan di Inggris telah mengajukan 10 ribu unit per modelnya.

Meski demikian, prototipe ketiga yang disodorkan oleh tim Red Bull dan Renault terpaksa ditolak. Alat bantu pernapasan murah yang dinamai BlueSky itu dinyatakan tidak memenuhi persyaratan oleh NHS.

Seperti dilansir dari AS, balapan Formula 1 ikut terkena imbas dari pandemi virus Corona model terbaru. Balapan jet darat itu untuk sementara ditunda guna mencegah penularan penyakit Covid-19.

Di tengah kondisi ini, tim-tim Formula 1 yang berada di Inggris banting setir untuk membantu petugas medis mendapatkan alat bantu pernapasan yang sangat dibutuhkan oleh pasien Covid-19. Mereka pun bahu-membahu dalam misi kemanusiaan yang diberi nama  Project Pitlane tersebut.

Red Bull dan Renault juga tidak ketinggalan. Dalam tiga pekan terakhir mereka mengerjakan prototipe BlueSky dan mengerahkan seluruh staf yang dimiliki untuk bekerja selama 18 jam sehari.

Awalnya ratusan pekerja yang terlibat sangat antusias dengan hasil kerja mereka dan berharap mendapat persetujuan NHS. Namun sayang, otoritas kesehatan Inggris menyatakan bahwa pasien Covid-19 membutuhkan perangkat yang lebih canggih dari yang diperkirakan semula.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tetap Bangga

Meski ditolak, juru bicara Formula 1 meminta tim-tim yang terlibat dalam pengerjaan BlueSky tidak berkecil hati. Sebaliknya, mereka harus bangga dengan kerja keras yang sudah mereka lakukan.

"Tim yang terlibat dalam pengerjaan BlueSky--tim F1 Red Bull Racing dan Renault--memperlihatkan kemampuan dan dedikasi yang luar biasa melalui proyek ini dan harus bangga dengan kerja yang sudah mereka buat," kata juru bicara tersebut membesarkan hati Red Bull dan Renault.

""Tujuh tim terus memfokuskan diri dalam upaya kolektif pada dua pekerjaan yang tersisa, sambil bersiap untuk menanggapi panggilan bantuan lebih lanjut," bebernya.

3 dari 3 halaman

Kondisi Covid-19 di Inggris

Seperti diketahui, Inggris merupakan salah satu negara di Eropa yang cukup parah terpapar virus Corona Covid-19. Hingga saat ini, menurut data yang dilansir situs resmi WHO, per tanggal 15 April 2020 pukul 11.20 WIB, di Negeri Ratu Elizabeth itu sudah terdapat 93.873 kasus positif Covid-19. 

Virus ini juga telah menewaskan 12.107 warga di sana. Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson dan Pangeran Charles bahkan ikut terjangkit Covid-19. Hingga saat ini, Inggris terus berupaya untuk menekan laju penyebaran virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China, pada akhir tahun lalu. 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.