Sukses

3 Balapan MotoGP Terbaik Valentino Rossi

Valentino Rossi masih setia mengaspal ketika rekan-rekan seusianya sudah menikmati kesibukan lain di luar lintasan.

Jakarta - Sudah 20 tahun Valentino Rossi mewarnai persaingan MotoGP. Dalam periode panjang itu, sosok berjuluk The Doctor tersebut telah mencicipi momen manis dan juga menyesakkan.

Dia telah membalap melewati generasi demi generasi. Ketika rekan-rekan seusianya sudah menikmati kesibukan lain di luar lintasan, Valentino Rossi masih setia mengaspal di sirkuit. 

Pada Februari lalu, pembalap Italia itu tepat berusia 41 tahun. Bukan usia yang muda untuk seorang pembalap yang bersaing di level tertinggi. Namun, Rossi belum menunjukkan tanda-tanda akan berhenti walaupun musim lalu sulit baginya menembus pacuan juara dunia MotoGP 2019.

Rossi menempati posisi kedua sebagai pembalap dengan jumlah kemenangan balapan dalam sejarah Gran Prix. Dia total mengoleksi 115 kemenangan, hanya kalah dari Giacomo Agostini yang membukukan 123 kemenangan.   

Beberapa kemenangan The Doctor berimbas signifikan untuk kariernya. Satu di antara contohnya kemenangan pertama di kelas 125, serta di kelas 250cc, dan 500cc. 

Di antara berderet kemenangan yang pernah dicicipi, ada beberapa yang lekat dalam kenangan Valentino Rossi. Dia menyebutnya kemenangan yang terindah. 

Berikut ini tiga balapan terindah versi Valentino Rossi yang diungkapkan dalam wawancara dengan BT Sport, seperti dilansir Tuttmoriweb:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. MotoGP Afrika Selatan 2004 (Welkom)

"Saya punya peringkat pribadi dari kemenangan sepanjang karier. Saya memilih tiga yang menurut saya yang terbaik, yaitu Welkom di Afrika Selatan 2004, yang merupakan kemenangaan pertama bersama Yamaha; Laguna Seca 2008, duel dengan Casey Stone; dan Barcelona 2009, duel tikungan terakhir dengan Jorge Lorenzo," kata Rossi. 

Setelah merebut tiga gelar beruntun bersama Honda, Rossi menjajal tantangan baru pada 2004 dengan hijrah ke Yamaha. Keputusan Rossi tersebut mengundang banyak pertanyaan. Tak sedikit yang menyebut The Doctor bertindak gegabah karena meninggalkan kenyamanan dan motor juara yang disodorkan Honda. 

Saat itu Yamaha sedang terpuruk, tanpa kemenangan selama 18 bulan dan kecepatan motornya dianggap jauh tertinggal dibanding Honda. Namun, Rossi tak peduli. Dia tetap percaya diri menyeberang ke markas Yamaha dengan berbekal keyakinan bahwa tak ada sesuatu yang tak mungkin. 

Ternyata, ucapan Rossi bukan sekadar isapan jempol. Rossi tampil menawan dalam balapan pertama bersama Yamaha di Welkom, Afrika Selatan. Pada balapan tersebut, dia bersaing sangat sengit dengan Max Biaggi sejak start hingga finis. 

Pemenang dari duel instens tersebut sudah bisa ditebak. Rossi berhasil mengalahkan Biaggi, sehingga saat itu mampu menorehkan sejarah baru sebagai pebalap yang mampu menang back to back di kelas premier dengan pabrikan berbeda (Honda dan Yamaha).  

3 dari 4 halaman

2. MotoGP Amerika Serikat 2008 (Laguna Seca)

Perseteruan Rossi versus Casey Stoner dianggap sebagai salah satu yang terseru di ajang MotoGP. Bukan hanya di lintasan, kedua pembalap juga sering terlibat perang kata-kata di media.

Salah satu insiden Rossi versus Stoner yang paling termasyur adalah di seri Laguna Seca, Amerika Serikat, pada 2008. Pada waktu itu Stoner (Ducati) sangat mendominasi sesi latihan bebas hingga kualifikasi. Namun, kedigdayaannya di sesi prabalapan menjadi sia-sia gara-gara insiden kontra The Doctor (Yamaha) saat balapan.

Kedua pembalap terlibat pertarungan sengit di lintasan dan melakukan aksi-aksi menegangkan di tikungan. Saat saling menyalip di tikungan, Rossi dan Stoner seringkali berjarak hanya beberapa sentimeter. Jika melakukan kesalahan kecil, keduanya pasti bakal terjatuh.

Insiden yang paling dikenang adalah di tikungan corkscrew. Rossi menembus tepi lintasan di sisi dalam untuk menyalip Stoner.  Rossi berhasil memenangi balapan tersebut, sedangkan Stoner harus puas finis kedua.

Seusai balapan, Stoner menolak berjabat tangan dengan Rossi karena menganggap THe Doctor melakukan manuver berbahaya.   

4 dari 4 halaman

3. MotoGP Catalunya 2009

Valentino Rossi direpotkan oleh kehadiran pembalap muda asal Spanyol, Jorge Lorenzo, sebagai rekan setimnya pada musim sebelumnya (2008). X-Fuera semakin merepotkan The Doctor pada musim keduanya di MotoGP.

Persaingan sengit itu menghasilkan tontonan hebat di GP Catalunya, Spanyol pada 2009. Mereka bersaing ketat hingga garis finis untuk memperebutkan podium teratas.

Keduanya bahkan sempat saling menyalip hingga tiga kali di lap terakhir. Rossi dan Lorenzo benar-benar mengeluarkan kemampuan terbaik mereka. Tetapi manuver yang tepat dari Rossi di fase-fase krusial membuatnya sukses tampil sebagai juara seri ini. 

 

Sumber: Tuttomoriweb

Disadur dari: Bola.com (Penulis: Yus Mei Sawitri/Editor: Yus Mei Sawitri, published 13/4/2020)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini