Sukses

4 Pesepak Bola yang Sudah Kaya Sebelum Menjadi Bintang Besar

Berikut 4 pesepak bola top yang sudah kaya jauh sebelum mereka menjadi profesional dalam permainan yang indah ini.

Liputan6.com, Jakarta - Pesepak bola saat ini menghasilkan uang dalam jumlah yang luar biasa. Mereka mendapatkan uang dari berbagai kesepakatan komersial dan gaji.

Bahkan, pesepak bola yang bermain di Liga inggris dikabarkan mendapatkan rata-rata 50 ribu pound atau sekitar Rp 984,8 juta per pekan.

Jadi tak heran mengapa begitu banyak anak muda yang bercita-cita untuk menjadi pesepak bola. Namun, banyak dari mereka yang tidak begitu mudah mencapainya seperti Cristiano Ronaldo.

Seperti diketahui, Ronaldo berasal dari keluarga kurang mampu. Tetapi kini, bintang Juventus tersebut memiliki kekayaan mencapai US$ 1 miliar atau Rp sekitar 16,4 triliun.

Namun dalam beberapa kasus, ada pesepak bola yang sudah kaya bahkan sebelum menjadi seorang profesional. Berikut 4 pesepak bola yang sudah kaya sebelum menjadi bintang besar seperti dikutip dari Ronaldo.com.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Andrea Pirlo

Andrea Pirlo adalah salah satu playmaker terhebat di masa jayanya. Dengan keahliannya memberikan umpan, legenda AC Milan dan Juventus itu bisa mengubah permainan. Semua orang masih menyukai gaya permainannya yang elegan meski telah pensiun pada 2017 lalu.

Namun sebelum menjadi pesepak bola top, Pirlo ternyata sudah menikmati kehidupan kelas atas sejak kecil. Ayahnya, Luigi, memiliki perusahaan baja di Brescia. Ia mendirikan ELG Steel pada 1981 ketika Pirlo masih bayi.

Meski butuh sedikit waktu untuk mulai beroperasi, Luigi akhirnya membawa pulang keuntungan dari pembuatan besi. Karena itu, Pirlo memiliki pengasuhan yang lebih baik daripada sebagian besar rekan-rekannya dan masih memiliki saham di perusahaan saat ini.

Tak hanya itu, pria berusia 40 tahun tersebut juga memiliki kebun anggur.

 

 

3 dari 5 halaman

Hugo Lloris

Karier Hugo Lloris bisa berubah jika melihat latar belakangnya yang kayar. Ia besarkan di Nice, pantai tenggara Prancis.

Ibu Lloris adalah pengacara dan ayahnya seorang bankir yang berbasis di Monter Carlo. Karena itu, ia memiliki pengasuhan yang nyaman dan mengejar karier olahraga tanpa rasa takut.

Semula, Lloris mengembangkan bakat olahraganya di tenis. Namun pada usia 13 tahun, kiper Timnas Prancis itu memutuskan meninggalkan tenis dan memprioritaskan menjadi pesepak bola profesional.

Dua dekade kemudian, Lloris menjadi salah satu kiper papan atas dunia. Pemain Tottenham Hotspur memenangkan trofi Piala Dunia 2018 bersama Timnas Prancis.

 

 

4 dari 5 halaman

Gerard Pique

Jika ada pesepak bola yang sudah memenangkan hampir semua trofi, maka itu pasti Gerard Pique. Bek berusia 33 tahun itu memenangkan semua trofi di Barcelona.

Pique memenangkan 8 gelar La Liga, 6 Copa del Reys, 3 Liga Champions, 6 Piala Super Spanyol, 3 Piala Dunia Antarklub, serta 2 Piala Super Eropa. Dia juga menikmati kesuksesan gelar Liga Inggris serta Liga Champions di Manchester United sebelum menjadi juara Piala Dunia dan Piala Eropa bersama Timnas Spanyol Spanyol.

Semua kesuksesan itu telah membuat Pique kaya. Tetapi, sebenarnya pemain Barcelona ini berasal dari orang kaya.

Ayah Pique, Joan, merupakan seorang pengacara dan pengusaha yang berkembang. Sementara ibunya, Montserrat, adalah direktur rumah sakit yang berbasis di Barcelona.

Bahkan kakek Pique, Amador Bernabeu, pernah menjadi direktur FC Barcelona.

 

5 dari 5 halaman

Gianluca Vialli

Gianluca Vialla menikmati kariernya sebagai pesepak bola profesional dengan sarat trofi bersama Juventus dan Chelsea. Pria Italia berusia 54 tahun itu kemudian gantung sepatu pada 1999.

Vialli dihormati sebagai legenda di Chelsea dalam kariernya sebagai pemain dan manajer. Ia membawa Chelsea memenangkan Piala FA, Piala Liga, dan Piala Winners.

Bahkan, mantan striker Timnas Italia tersebut menjadi bagian dari skuat Juventus saat memenangkan trofi Liga Champions 1995/96.

Namun sebelum itu, Vialli tumbuh di sebuah kastil dengan 60 kamar yang disebut Castello di Belgioioso di Cremona, Italia. Ayahnya adalah seorang miliarder yang memberikan bantuan Vialli dan keempat saudaranya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.