Sukses

3 Pesepak Bola yang Pernah Bermusuhan dengan Jurgen Klopp

Meski menorehkan prestasi mengilap bersama Borussia Dortmund dan Liverpool, Jurgen Klopp pernah terlibat perselisihan dengan pemainnya.

Liverpool - Jurgen Klopp adalah salah satu manajer dengan prestasi mengilap di sepak bola. Selain bersama Borussia Dortmund, dia juga membawa Liverpool merengkuh titel juara.

Trofi pertama yang sukses dipersembahkan Jurgen Klopp untuk The Reds adalah Liga Champions 2018-2019. Dalam laga final di Estadio Wanda Metropolitano, 1 Juni 2019, skuat Si Merah menang 2-0 atas Tottenham Hotspur.

Selepas itu, Liverpool merengkuh titel juara Piala Super Eropa 2019. The Reds mengalahkan juara Liga Europa musim lalu, Chelsea, lewat adu penalti dengan skor 5-4 di Vodafone Park, 14 Agustus 2019.

Gelar juara Liverpool pada tahun lalu semakin lengkap usai merengkuh trofi Piala Dunia Antarklub. Sadio Mane dkk. memetik kemenangan 1-0 atas Flamengo dalam laga final di Khalifa International Stadium, 21 Desember 2019.

Jurgen Klopp juga berpeluang besar membawa Liverpool meraih gelar yang paling dinanti-nantikan, yakni Premier League. The Reds kukuh berada di puncak klasemen dengan nilai 82, unggul 25 poin atas Manchester City yang berada di urutan kedua.

Sayangnya, Premier League musim ini harus ditunda hingga batas waktu yang tak ditentukan akibat pandemi virus corona. Alhasil, pesta juara Liverpool pun terancam tak berlangsung meriah.

Sebelumnya, dia sukses meraih lima trofi juara bersama Borussia Dortmund, mulai dari dua trofi Bundesliga, satu DFB Pokal, dan dua titel juara DFL Supercup. 

Kendati menorehkan tinta emas bersama Die Borussen dan Liverpool, Jurgen Klopp tetap lah manusia biasa. Dia pernah terlibat perselisihan dengan beberapa anak buahnya.

Siapa saja pesepak bola yang pernah ribut dengan Jurgen Klopp? Berikut ini adalah daftarnya seperti dilansir Fox Sports Asia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Martin Skrtel

Martin Skrtel adalah pemain yang sangat bagus untuk Liverpool ketika mengalami masa sulit. Dalam delapan setengah musim, Skrtel membuat 320 penampilan untuk skuat Si Merah sambil memenangkan Piala Liga Inggris 2011-2012 dan juga penghargaan Pemain Terbaik Liverpool pada 2012.

Pemain Slovakia itu sempat masuk starting XI Jurgen Klopp di Liverpool. Tetapi, dia kemudian menjadi bek tengah pilihan keempat di belakang Dejan Lovren, Mamadou Sakho, dan Kolo Toure. Pada musim panas 2016, Skrtel masuk daftar jual dan hal itu jelas membuat penggemar The Reds sangat sedih.

Setelah sang pemain pindah ke Fenerbahce, salah satu teman Skrtel mengunggah foto di Instagram dan dalam keterangan di foto tersebut, ada banyak hashtag termasuk satu yang menghina Klopp.

Skrtel membalas hashtag tersebut dengan menulis "hashtag pertama sangat top", diikuti dengan simbol orang sedang tertawa. Teman Skrtel itu membalasnya dengan menulis "Semoga Jurgen tak melihat ini". Namun, Skrtel memberikan balasan berupa "Saya berharap dia melihatnya".

Setelah postingan itu menjadi viral, Skrtel kemudian memberikan penjelasan di akun Instagram-nya. Namun, hal itu sudah menunjukkan jika dia tidak memiliki hubungan yang bagus dengan Klopp saat meninggalkan klub.

3 dari 4 halaman

Mamadou Sakho

Dari skuat yang diwarisi Klopp di Liverpool, satu-satunya bek yang memenangkan Liga Champions musim lalu adalah Dejan Lovren. Namun, siapa sangka kalau pemain Kroasia itu bisa bertahan lebih lama dari semua orang termasuk Mamadou Sakho.

Sakho adalah pemain kunci Liverpool yang berhasil mencapai dua final pada musim 2015-2016. Namun, dia melewatkan final Liga Europa karena dihukum larangan bermain 30 hari akibat diduga melanggar aturan anti-doping. Tetapi, pembakar lemak yang diminumnya tidak ditemukan dalam daftar zat terlarang oleh UEFA.

Saat tur pramusim Liverpool di Amerika Serikat, Jurgen Klopp memulangkan Sakho karena tidak menghormati aturan tim. Klopp mengungkapkan pemain Prancis itu terlambat dalam penerbangan tim, melewatkan sesi rehabilitasi (dia mengalami cedera saat itu) dan terlambat untuk makan bersama tim.

Sakho kemudian meminta maaf kepada manajer dan rekan satu timnya dan juga membayar denda. Tetapi itu ternyata tidak cukup untuk Klopp.

Sakho kemudian diturunkan ke tim cadangan dan Liverpool berusaha untuk menjualnya pada musim panas, namun sang pemain tetap bertahan.

Namun, dia tidak bermain untuk tim senior meski ada masalah di pertahanan Liverpool dan pada September 2016. Sakho menggunakan Snapchat untuk menyuarakan rasa frustrasinya sebelum pertandingan Liverpool melawan Leicester, dan Klopp meresponsnya dengan mengatakan bahwa situasinya tidak positif.

Dia menghabiskan paruh kedua musim 2016-2017 dengan status pinjaman di Crystal Palace. Saat Palace meraih kemenangan di Anfield, dia melakukan selebrasi dengan Christian Benteke yang membuat banyak penggemar kesal.

Pada musim panas berikutnya, Liverpool melepasnya secara permanen ke The Eagles.

4 dari 4 halaman

Ivan Perisic

Ivan Perisic adalah pemain kunci Inter Milan dan Kroasia, serta sudah dikaitkan dengan Manchester United dan Arsenal. Namun, sebelum tenar di Inter, dia pernah bermain di bawah Klopp ketika di Borussia Dortmund.

Persic bergabung dengan Dortmund pada 2011 dan memenangkan gelar ganda domestik dengan tim pada musim debutnya, serta mencetak sembilan gol dan enam assist. Musim berikutnya, dia kesulitan mendapatkan waktu bermain karena pemain baru Marco Reus menjadi sangat penting di klub.

Dalam sebuah wawancara dengan Nova TV, Perisic melampiaskan rasa frustrasinya.

"Saya tidak bisa senang dengan situasi saya di klub. Saya tidak mendapatkan banyak waktu di lapangan, seperti tahun lalu," ujar Perisic.

"Kami tidak memiliki hubungan. Dia adalah pelatih terbaik di Jerman saat ini, nomor satu, semua orang menerima peran bawahan dan memang demikian, apa yang kami capai di Dortmund selama beberapa tahun terakhir adalah unik," lanjutnya.

"Suasana di tim sangat sempurna, tetapi dia memiliki tiga hingga empat pemain yang dia diskusikan. Kami semua adalah pro, melakukan pekerjaan mereka."

Klopp tidak menerima komentar Perisic dan membalas dengan keras.

"Rengekan publik milik taman kanak-kanak, bukan milik dunia orang dewasa. Jika dia tidak bermain, seorang pesepak bola profesional harus tutup mulut, bekerja keras dan membuat pelatih memilihnya - tidak mengeluh tentang hal itu kepada wartawan," tegas Klopp beberapa tahun lalu.

Pada Januari 2013, Dortmund menjual Perisic ke VfL Wolfsburg dan itu adalah keputusan yang buruk. Mereka mencapai final Liga Champions, tetapi mereka tidak diperkuat Mario Gotze yang cedera di final dan Klopp harus menggantikannya dengan Kevin Grosskreutz. Tidak diragukan lagi kalau Perisic sebenarnya bisa menjadi alternatif yang jauh lebih baik.

Sumber: Fox Sports Asia

Disadur dari: Bola.net (Penulis: Aga Deta)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini