Sukses

MotoGP: 8 Manuver Sensasional Valentino Rossi

Valentino Rossi mengalami banyak momen tidak terlupakan sepanjang kariernya di kancah MotoGP.

Jakarta - Valentino Rossi telah dua dekade berkarier di MotoGP. The Doctor mengalami banyak momen tak terlupakan baik manis maupun pahit. 

Momen terpahit Valentino Rossi tentu saja saat dua musim menghabiskan karier di Ducati pada MotoGP 2011 dan 2012. Pria Italia tersebut hanya menempati peringkat ketujuh dan keenam di klasemen akhir dan hanya dua kali naik podium. 

Pembalap Monster Energy Yamaha itu juga merasakan kegagalan menyesakkan pada MotoGP 2015. Gelar juara dunia yang sudah di depan mata lepas begitu saja karena dia kena penalti pada balapan terakhir di Valencia. Gelar juara dunia akhirnya direbut Jorge Lorenzo. 

Namun, Valentino Rossi juga merasakan banyak momen manis. Pembalap yang identik dengan nomor 46 tersebut dalam beberapa kesempatan menyuguhkan aksi dan manuver yang sensasional. 

Dia terlibat beberapa duel sengit yang akan diingat oleh penggemar MotoGP. Berikut ini beberapa manuver sensasional Valentino Rossi di ajang MotoGP, seperti dilansir dari berbagai sumber. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 9 halaman

1. Phillip Island 2001 (Australia) 

Balapan di Phillip Island pada 2011 berlangsung sangat sengit dan menarik. Sebanyak tujuh pembalap masih memperebutkan kemenangan saat balapan hanya menyisakan satu lap. 

Persaingan dimulai ketika Valentino Rossi melakukan start dengan mulus. Namun, The Doctor tak bisa membalap dengan tenang di depan. Dia harus bersaing dengan Max Biaggi, Alex Barros, Noriyuki Haga, dan Oliver Jacque.

Kelima pembalap tersebut konsisten bersaing memperebutkan kemenangan hingga 27 lap. Dua pembalap lain juga ikut meramaikan persaingan menuju podium, yaitu Loris Capirossi dan Tohru Ukawa.   

Barros dan Haga awalnya mampu melesat, dengan taktik pengereman lambat dan menikung dalam. Saat itu, Rossi masih tenang karena mengetahui bakal tetap menyegel titel juara dunia asal finis minimal di posisi kedelapan. Namun, saat Biaggi berusaha membuka gap besar, Rossi juga mulai ngotot. 

Persaingan paling panas tersaji pada lap terakhir. Praktis hanya Rossi yang benar-benar mampu menyaingi Biaggi. Aksi heroik disuguhkan Rossi ketika mampu menyalip kompatriotnya tersebut dua tikungan sebelum garis finis. Pebalap Italia tersebut memenangi balapan dengan keunggulan 0,013 detik atas Biaggi! Yang membuat momen tersebut bertambah indah, Rossi juga berhasil menyegel titel juara dunia 500cc.   

 

3 dari 9 halaman

2. Welkom 2004 (Afrika Selatan) 

Setelah merebut tiga gelar beruntun bersama Honda, Rossi menjajal tantangan baru pada 2004 dengan hijrah ke Yamaha. Keputusan Rossi tersebut mengundang banyak pertanyaan. Tak sedikit yang menyebut The Doctor bertindak gegabah karena meninggalkan kenyamanan dan motor juara yang disodorkan Honda. 

Saat itu Yamaha sedang terpuruk, tanpa kemenangan selama 18 bulan dan kecepatan motornya dianggap jauh tertinggal dibanding Honda. Namun, Rossi tak peduli. Dia tetap percaya diri menyeberang ke markas Yamaha dengan berbekal keyakinan bahwa tak ada sesuatu yang tak mungkin. 

Ternyata, ucapan Rossi bukan sekadar isapan jempol. Rossi tampil menawan dalam balapan pertama bersama Yamaha di Welkom, Afrika Selatan. Pada balapan tersebut, dia bersaing sangat sengit dengan Max Biaggi sejak start hingga finis. 

Pemenang dari duel instens tersebut sudah bisa ditebak. Rossi berhasil mengalahkan Biaggi, sehingga saat itu mampu menorehkan sejarah baru sebagai pebalap yang mampu menang back to back di kelas premier dengan pabrikan berbeda (Honda dan Yamaha).  

 

4 dari 9 halaman

3. Jerez 2005 (Spanyol) 

Rivalitas Valentino Rossi versus Sete Gibernau menjadi tontonan menarik di MotoGP, terutama sejak musim 2003. Puncak persaingan kedua pebalap terjadi di MotoGP Spanyol 2005, yaitu di Sirkuit Jerez.

Tensi tinggi perseteruan kedua rider sudah terlihat sejak sesi latihan bebas dan mencapai puncaknya di sesi balapan. Insiden kontroversial kemudian terjadi di lap ke-27 alias lap pamungkas. Saat itu The Doctor masuk tikungan bersama Gibernau. Pembalap Italia tersebut menggunakan teknik menurunkan satu kaki, supaya terlalu jauh dari garis lintasan dan semakin mendekati titik dalam tikungan.

Rivalnya, Gibernau, menggunakan teknik keluar dahulu dari garis putih, kemudian memiringkan motornya. Rossi masuk tikungan terlebih dahulu sebelum Gibernau dan akhirnya terjadi senggolan. Gibernau melebar keluar lintasan. Rossi pun dengan mulus memacu motornya ke garis finis yang sudah di depan mata dan jadi juara.

Aksi Rossi ini memicu kekesalan sejumlah penonton di Jerez. Saat dia naik podium, terdengar teriakan dan cemoohan dari sejumlah penonton. Rossi sama sekali tak peduli. Race Director MotoGP tak menganggap aksi Rossi sebagai pelanggaran. Rossi tetap menjadi juara di balapan Jerez tersebut.

5 dari 9 halaman

4. Laguna Seca 2008 (Amerika Serikat) 

Perseteruan Rossi versus Casey Stoner dianggap sebagai salah satu yang terseru di ajang MotoGP. Bukan hanya di lintasan, kedua pembalap juga sering terlibat perang kata-kata di media.

Salah satu insiden Rossi versus Stoner yang paling termasyur adalah di seri Laguna Seca, Amerika Serikat, pada 2008. Pada waktu itu Stoner (Ducati) sangat mendominasi sesi latihan bebas hingga kualifikasi. Namun, kedigdayaannya di sesi prabalapan menjadi sia-sia gara-gara insiden kontra The Doctor (Yamaha) saat balapan.

Kedua pembalap terlibat pertarungan sengit di lintasan dan melakukan aksi-aksi menegangkan di tikungan. Saat saling menyalip di tikungan, Rossi dan Stoner seringkali berjarak hanya beberapa sentimeter. Jika melakukan kesalahan kecil, keduanya pasti bakal terjatuh.

Insiden yang paling dikenang adalah di tikungan corkscrew. Rossi menembus tepi lintasan di sisi dalam untuk menyalip Stoner.  Rossi berhasil memenangi balapan tersebut, sedangkan Stoner harus puas finis kedua.

Seusai balapan, Stoner menolak berjabat tangan dengan Rossi karena menganggap THe Doctor melakukan manuver berbahaya. 

6 dari 9 halaman

5. Catalunya 2009 (Spanyol) 

Valentino Rossi direpotkan oleh kehadiran pembalap muda asal Spanyol, Jorge Lorenzo, sebagai rekan setimnya pada musim sebelumnya (2008). X-Fuera semakin merepotkan The Doctor pada musim keduanya di MotoGP.

Persaingan sengit itu menghasilkan tontonan hebat di GP Catalunya, Spanyol pada 2009. Mereka bersaing ketat hingga garis finis untuk memperebutkan podium teratas.

Keduanya bahkan sempat saling menyalip hingga tiga kali di lap terakhir. Rossi dan Lorenzo benar-benar mengeluarkan kemampuan terbaik mereka. Tetapi manuver yang tepat dari Rossi di fase-fase krusial membuatnya sukses tampil sebagai juara seri ini. 

 

7 dari 9 halaman

6. Qatar 2015 

Valentino Rossi membuka MotoGP musim 2015 dengan kemenangan sensasional pada balapan di Qatar. The Doctor harus mengawali balapan dari posisi ke-8, sehingga kansnya untuk menjadi juara dianggap kurang begitu cerah. 

Namun, Rossi membungkam semua keraguan. Perlahan dia menyalip satu persatu pembalap di depannya, sehingga akhirnya bersaing dengan tiga pebalap terdepan, yaitu Jorge Lorenzo, Andrea Iannone, dan Dovizioso, dengan 14 lap tersisa.

Rossi mampu mengusai posisi kedua saat balapan menyisakan tiga lap. Setelah itu terlibat duel epik dengan Dovizioso yang menunggang motor Desmosedici GP15. Keduanya beberapa kali saling menyalip dengan mengeluarkan seluruh kemampuan terbaik. 

Duel sengit tersebut akhirnya bisa dimenangi Rossi yang menggeber Yamaha YZR-M1, dengan margin hanya 0,174 detik. The Doctor pun merebut kemenangan ke-83 sepanjang kariernya di ajang MotoGP. Seusai lomba Rossi tanpa ragu mengklaim itu sebagai duel terbaiknya sepanjang masa.  

8 dari 9 halaman

7. Sepang 2010 (Malaysia) 

Aksi comeback lain disuguhkan Valentino Rossi di MotoGP Malaysia 2010. Rossi mengawali balapan ini dari baris kedua, sebenarnya bukan skenario yang sangat buruk.

Namun, The Doctor mempersulit dirinya sendiri saat menikung dengan buruk pada tikungan pertama. Posisinya langsung melorot ke urutan ke-11. Saat itu persaingan meraih kemenangan tampaknya hanya melibatkan Andrea Dovizioso (Repsol Honda) dan Jorge Lorenzo. Tapi, balapan jauh dari usai. Hanya dalam empat lap, Rossi sudah menyodok ke posisi keempat dan mulai mengancam Dovizioso serta Lorenzo. Tak lama berselang, dia sudah berada di posisi ketiga dan mengejar Dovizioso. 

Setelah itu kelanjutan duel sudah bisa ditebak. Dia berhasil menyalip Dovi, kemudian Lorenzo dan akhirnya memenangi balapan. Dia melintas garis finis pertama, unggul 0,224 detik asal Dovizioso. Lorenzo hanya finis ketiga, namun poin yang diraih sudah cukup untuk mengantarkannya menjadi juara dunia MotoGP 2010.  

 

9 dari 9 halaman

8. Phillip Island 2016 (Australia)

Valentino Rossi, gagal menjuarai MotoGP Australia di Sirkuit Phillip Island, Minggu (23/10/2016). Namun Rossi tampil impresif setelah masuk finis di posisi dua meski mengawali lomba dari urutan 15.

Pebalap berjuluk The Doctor itu start dari posisi 15 karena harus menjalani kualifikasi dalam kondisi trek basah karena diguyur hujan. Usai meraih hasil kualifikasi terburuk sepanjang karier, Rossi sempat merasa frustrasi dan memprediksi tak akan bisa menyodok ke baris depan saat lomba.

Namun Rossi tampil prima saat lomba digelar dalam cuaca yang cerah. Pelan tapi pasti ia menyusul satu per satu rider di depannya, hingga berada di urutan kedua. 

Meski bisa menempati posisi dua, Rossi tak bisa mendekati Cal Crutchlow yang memimpin lomba usai Marc Marquez terjatuh. Hingga finis, Valentino Rossi tetap berada di urutan dua. Namun, berhasil finis kedua setelah start ke-15 jelas menjadi sebuah prestasi istimewa.

Disadur dari Bola.com (Penulis / Editor Yus Mei Sawitri, Published 11/4/2020)

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini