Sukses

Wayne Rooney: Pemain Premier League Jadi Kambing Hitam Pandemi Corona Covid-19

Wayne Rooney bereaksi terkait rancanan kebijakan pemotongan gaji pemain-pemain klub Premier League hingga 30 persen karena pandemi corona Covid-19.

Liputan6.com, Manchester - Wayne Rooney buka suara terkait rancangan kebijakan untuk memotong gaji pemain klub-klub Premier League hingga 30 presen. Rencana tersebut disampaikan Premier League usai berdiskusi dengan 20 klub pada Jumat (3/4/2020) lalu.

Wayne Rooney juga mengomentari pernyataan dari Matt Hancock. Sebelumnya sekretaris negara untuk kesehatan dan perawatan sosial Britania Raya tersebut menyebut pemain-pemain Premier League harus berkontribusi secara finansial dalam perang melawan corona Covid-19 dengan pemotongan gaji.

Lewat kolomnya di Sunday Times yang berjudul Of Course I’d Give Up My Pay, but Matt Hancock and the Premier League are So Out of Order, eks pemain Manchester United tersebut tidak dapat menyembunyikan kegeramannya.

Meski sudah tidak bermain di Premier League, ia menyebut pernyataan Hancock telah menjadikan para pesepak bola Inggris sebagai kambing hitam. "Jika pemerintah meminta saya untuk mendonasikan uang demi mendukung para perawat atau membeli ventilator, saya akan bangga melakukannya, selama saya tahu dengan jelas uangnya digunakan untuk apa, kata Wayne Rooney seperti dikutip dari Sportskeeda, Minggu (5/4/2020).

"Saya berada dalam posisi di mana saya bisa memberikan sesuatu. Tidak semua pesepak bola berada di posisi yang sama. Namun tiba-tiba, karena profesinya, gaji mereka harus dipotong 30 persen. Mengapa para pesepak bola yang jadi kambing hitamnya?" cecar kapten Derby County itu.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Di Luar Kapasitas

Wayne Rooney menilai Hancock telah berbicara di luar kapasitasnya. "Apa yang terjadi dalam beberapa terakhir ini memalukan," ucapnya.

"Pertama, Matt Hancock mengatakan bahwa para pemain Premier League harus menerima pemotongan gaji. Seharusnya, dia memberikan kabar terbaru tentang krisis terbesar yang kita hadapi di masa hidup kita," tutur Rooney.

"Mengapa gaji pesepak bola ada di kepalanya? Apakah dia putus asa sampai harus mengalihkan perhatian pemerintahnya dari pandemi ke gaji pemain?" lanjut mantan pemain Everton itu.

 

3 dari 3 halaman

Pertanyakan Keputusan Premier League

Rooney juga menyayangkan sikap Premier League yang menutupi proses pengambilan kebijakan itu. Ia mempermasalahkan transparansinya. "Rasanya aneh bagi saya karena proses perancangan kebijakan dilakukan secara tertutup, tetapi hasilnya disampaikan secara terbuka," ucapnya.

"Kenapa? Rasanya seperti menyudutkan pemain, di mana harus menanggung akibat dari berkurangnya pendapatan."

"Menurutku sekarang ini adalah situasi tanpa kemenangan. Apa pun yang kamu lihat, kami adalah sasaran empuk," pungkas Rooney.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini