Sukses

Pandemi Virus Corona Covid-19 Bisa Bikin Kesehatan Mental Anak Terganggu, Apa Tandanya?

Banyaknya pemberitaan mengenai penyebaran virus corona covid-19, ditambah pembatasan aktivitas di luar rumah, bisa berdampak pada kesehatan mental anak-anak.

Jakarta - Virus corona covid-19 pada anak-anak tidak menunjukkan gejala layaknya pada orang dewasa. Dengan terus bertambahnya kasus virus corona di seluruh dunia, berbagai pihak mengimbau agar masyarakat tetap berada di rumah, tak terkecuali anak-anak.

Banyaknya pemberitaan mengenai penyebaran virus corona covid-19, ditambah pembatasan aktivitas di luar rumah, bisa berdampak pada kesehatan mental anak-anak.

Ketika mengetahui mengenai bahaya virus corona dari orang lain, anak-anak bisa saja merasa stres, cemas, atau sedih. Apalagi, tak ada yang tahu pasti kapan momen sulit ini berakhir.

Anak-anak, sama halnya orang di tingkatan usia yang lain, merasakan "kehilangan" kehidupan normal mereka. Anak kemungkinan juga berjuang menghadapi perubahan yang terjadi secara mendadak ini.

Di sini, peran orang tua sangat diperlukan agar sang buah hati bisa merasa terlindungi dan mendapat perhatian.

Para orang tua perlu mengetahui tanda-tanda kesehatan mental sang anak terganggu karena adanya virus corona COVID-19.

Kira-kira apa saja tanda-tanda kesehatan mental anak terganggu akibat adanya virus corona SARS-CoV-2? Berikut Bola.com merangkumnya dari Huffost, Selasa (31/3/2020).

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

8 Tanda Kesehatan Mental Anak Terganggu

1. Muncul Perilaku Regresi

Perilaku yang mungkin Anda pikir anak sudah tidak melakukan karena sudah tumbuh, tiba-tiba muncul kembali. Perilaku tersebut antara lain mengisap jempol, membutuhkan mainan khusus untuk kenyamanan, mengompol dan sebagainya.

2. Perubahan Nafsu Makan

Orang tua harus mengawasi perubahan kebiasaan makan, termasuk kehilangan nafsu makan atau justru sebaliknya. Hal tersebut sering terlihat pada anak-anak sudah beranjak remaja.

3. Mengalami Gangguan Tidur

Gangguan tidur banyak dialami banyak orang saat merasa tertekan, tak terkecuali pada anak-anak. Jadi, anak bisa mengalami insomnia, mimpi buruk, bangun pada malam hari atau waktu tidur yang tidak teratur.

4. Perubahan Suasana Hati

Tingkah laku anak yang perlu diperhatikan ialah suasana hati. Perubahan suasanan hati yang biasa terjadi ialah mudah marah, tiba-tiba menangis, kesedihan, kehilangan minat dalam kegiatan favorit dan terisolasi dari orang lain.

5. Mencari Perlindungan

Anak-anak dan remaja bisa mengungkapkan kekhawatiran tentang kesehatan atau hal lain yang terjadi. Tingkah berlebihan untuk mencari perlindungan serta pertanyaan yang mengkhawatirkan menjadi indikator kecemasan pada anak.

Jadi, penting bagi orang tua hadir untuk menawarkan kepastian apa yang terjadi dan memberikan rasa aman.

6. Tidak Mau Jauh

Perilaku lain yang terjadi ialah anak tidak mau jauh. Biasanya seorang anak akan mengikuti kemana Anda pergi dan tidak mau berpisah.

7. Perhatikan Keluhan Anak

Selain memperhatikan kesehatan dari gejala COVID-19, para orang tua juga perlu meninjau keluhan pada anak-anaknya. Siapa tau anak-anaknya merasakan sakit kepala, sakit perut dan merasa lemas.

8. Tidak Fokus

Banyak perkantoran dan sekolah di Indonesia mulai diliburkan. Pekerja sebagian bekerja dari rumah, pelajar juga diminta belajar di rumah.

Selama berada di rumah, anak-anak biasanya akan diberikan tugas dari sekolah. Namun, anak-anak tersebut tidak langsung mengerjakan karena tidak bisa fokus dan merasa terganggu dengan keadaan.

Sumber: Huffpost

Disadur dari: Bola.com (penulis Faozan, editor Aning, published 31/3/2020)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.