Sukses

MotoGP 2020 Terkendala Virus Corona Covid-19, Muncul Wacana Hanya Gelar 10 Seri Balapan

Direktur Motorsport KTM, Pit Beirer, menilai penyelenggara MotoGP harus mulai bersikap realitistis dalam menyusun ulang kalender MotoGP 2020.

Wina- Direktur Motorsport KTM, Pit Beirer menilai Dorna sebagai penyelenggara MotoGP harus realitsit melihat keadaan. Ini menyusul belum jelasnya kalender MotoGP 2020 akibat pandemi virus corona. 

CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta, masih menyuarakan tekadnya menggelar balapan MotoGP 2020 secara penuh saat wabah COVID-19 mereda. Padahal sampai sekarang belum ada sinyal balapan bisa segera bergulir. Bahkan, yang terbaru seri MotoGP Jerez yang dijadwalkan pada 3 Mei sudah resmi ditunda. 

Beirer mengatakan menggelar perlombaan sebanyak 19 seri tampak kurang realistis. Menurut dia, 10 balapan dinilai lebih masuk akal.  

"Jika kami menggelar 10 balapan pada tiap kelas, kami akan punya perlombaan untuk tim-tim. Itu juga akan menjadi pekerjaan yang layak untuk sponsor dan fans dan memastikan juara dunia," kata Beirer kepada Speedweek, Jumat (27/3/2020). 

"Menjadi target kami untuk menjaga perlombaan yang masuk akal (tahun ini). Tapi, untuk itu kami membutuhkan sejumlah kebebasan untuk berpergian," kata Beirer.  

Menurut Beirer jadwal MotoGP 2020 akan lebih mudah dan masuk akal jika semua digelar di Eropa. Menggelar balapan di negara benua lain seperti Qatar, Thailand, Jepang, Malaysia, dan Australia akan rumit karena beberapa masih menerapkan larangan masuk bagi kedatangan turis dari Eropa.   

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Semua Balapan di Eropa

Beirer juga khawatir masih butuh beberapa bulan lagi sebelum masyarakat di berbagai belahan dunia bisa bepergian dan berkumpul lagi secara bebas. 

"Jika kita bisa mendapatkan delapan atau 10 balapan Grand Prix di Eropa, semuanya akan baik-baik saja. Situasi itu lebih baik daripada tak ada balapan sama sekali. Namun, yang pertama larangan bepergian sudah melunak dulu, maka event dengan penonton akan diizinkan lagi. Rasanya akan makan waktu cukup lama," urai Beirer. 

"Eropa baru saja mengambil langkah-langkah sulit yang penting. Sekarang kita harus melihat hasil dari berbagai tindakan pengetatan ini," imbuh dia.  

Sumber: Speedweek

Disadur dari Bola.com (Yus Mei Sawitri,published 27/3/2020)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini