Sukses

Pandemi Corona Covid-19, Ashley Young Berbagi Cerita Kondisi di Italia

Sebagai salah satu negara dengan dampak pandemi Corona Covid-19 terbesar, Ashley Young menyebut kondisi di Italia lebih tenang.

Liputan6.com, Milan - Italia sudah mengambil tindakan lockdown agar pandemi Corona Covid-19 tidak menyebar lebih jauh lagi dari yang sekarang. Namun, para warganya tidak heboh seperti halnya di negara-negara lain.

Di beberapa negara, seperti Indonesia contohnya, sudah ada banyak keluhan-keluhan soal kelangkaan barang-barang tertentu akibat pandemi Corona Covid-19. Terutama barang-barang penting seperti hand sanitizer dan masker.

Tidak sedikit orang yang berbelanja dalam jumlah tidak normal dengan berbagai alasan. Ada yang menimbun barang-barang demi kepentingannya sendiri, juga tak sedikit yang ingin menjualnya lagi demi keuntungan.

Hal itu justru jarang terlihat di Italia sebagai salah satu negara dengan dampak pandemi Corona Covid-19 terbesar. Setidaknya dari apa yang dilihat pemain Inter Milan, Ashley Young.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Laporan Pandangan Mata Ashley Young

Mantan penggawa Manchester United itu membagikan secuil informasi mengenai situasi di Italia saat ini melalui media sosial. Informasi tersebut Young paparkan dengan sebuah utas panjang di Twitter.

"Hai semuanya, saya hanya ingin membagikan pemikiran berhubung saya sedang tinggal di Italia, pusat dari virus," tulis Ashley Young.

"Secara realistis supermarket adalah ancaman utama penyebaran virus ini dan bahkan Anda bisa terjangkit. Setelah berbicara dengan keluarga serta rekan di kampung halaman, ceritanya terdengar gila saat ingin mendapatkan makanan. Lockdown artinya Lockdown!" lanjutnya.

 

 

3 dari 3 halaman

Italia Lebih Tenang

Seperti diketahui, Young berasal dari Inggris. Ia mengaku sudah mendapatkan informasi perihal situasi di negaranya. Namun, ia justru melihat hal yang berbeda dengan Italia pada saat ini.

"Di Italia, pergi ke supermarket secara mengejutkan berasa tenang...," tambahnya.

"Tidak ada pertengkaran soal makanan, tidak ada rak kosong dan yang terpenting tidak ada staf yang kasar dalam membatasi makanan atau alasan apapun! Dan dalam berbagai kasus, biasanya hanya satu orang saja yang pergi berbelanja kebutuhan rumah!" tandasnya.

Di Italia sendiri sudah terdapat nyaris 70 ribu kasus yang tersebar pada berbagai belahan negara. Sementara jumlah kematiannya telah mencapai angka 6,820 jiwa.

Sumber: Twitter

Disadur dari Bola.net (Penulis Yaumil Azis, Published 25/3/2020)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.