Sukses

Cerita Tendangan Voli Edgar Davids yang Bikin Heurelho Gomes Pusing Tujuh Keliling

Edgar Davids sempat membuat KO Heurelho Gomes dengan tendangan voli pada sebuah laga eridivisie.

Jakarta Edgar Davids dikenal sebagai pesepak bola yang unik dan dinamis. Bertenaga kuda, dia juga punya kekuatan saat melepas tendangan sehingga membuat lawan takut.

Dia terkenal dengan tenaga "kudanya". Setiap kali bertanding, ia hampir tak kenal lelah. Mobilitasnya tinggi, menjelajah seluruh area lapangan. Ia dianggap menjadi satu di antara gelandang bertahan terbaik yang pernah ada.

Edgar Davids kian dikenal berkat penampilan khasnya; rambut berkucir, gimbal, dan mengenakan kacamata.

Pemain asal Belanda itu menjadi pemain kunci Ajax Amsterdam memenangi Liga Champions 1994-1995. Edgar Davids pernah berseragam Juventus selama tujuh musim dan membantu Nyonya Tua menyabet tiga gelar Serie A.

Setelah tujuh musim di Juventus, Davids sempat dipinjamkan ke Barcelona selama satu musim. Kemudian, ia pindah ke Inter Milan dengan status bebas transfer pada musim panas 2004.

Setelah Inter Milan, Davids membela Tottenham Hotspur selama 1,5 tahun dan kembali ke Ajax pada Januari 2007. Periode kedua di Ajax diwarnai dengan kejadian unik.

Ia tampil kala Ajax Amsterdam melawat ke markas PSV Eindhoven pada paruh musim 2006-2007, 18 Maret 2007. Pada pertandingan itu Davids melepaskan tendangan voli yang indah dari jarak 35 meter.

Sayang, tembakan tersebut tak berbuah gol dan hanya menerpa tiang gawang. Sialnya, pantulan bola langsung mengenai kepala Heurelho Gomes, kiper PSV.

Penjaga gawang asal Brasil itu terhuyung sesaat, sebelum akhirnya jatuh ke tanah denn linglung. Kerasnya tembakan tersebut membuat penggemar sepak bola heran. Pasalnya, pada pertandingan tersebut, Edgar Davids telah berusia 34 tahun.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Balasan PSV Eindhoven

Kerasnya bola yang menghantam kepala Gomes membuatnya terbaring lemas sembari melihat bintang-bintang bertebaran. Selepas bangun, ia menyaksikan gawangnya bobol gol demi gol dan pertandingan berakhir 5-1 untuk kemenangan Ajax Amsterdam.

Itu jelas menjadi hari yang buruk untuk Gomes dan PSV Eindhoven. Namun, PSV melakukan balasan lebih pahit kepada Edgar Davids dkk. pada akhir musim Eredivisie 2006-2007.

Kedua tim memiliki poin sama dalam persaingan menuju tangga juara di akhir musim. Namun, PSV Eindhoven yang menjadi kampiun karena unggul selisih gol.

Sumber: Give Me Sport

Disadur dari Bola.com (Hanif Sri Yulianto/Aning Jati,published 18/3/2020)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.