Sukses

Virus Corona Berstatus Pandemi, Panitia Umumkan Jadwal Pertandingan Pertama di Olimpiade Tokyo 2020

Pihak panitia lokal Olimpiade Tokyo 2020 masih optimistis agenda ini bisa terlaksana sesuai jadwal.

Liputan6.com, Tokyo - Jepang benar-benar belum menyerah dalam menyelenggarakan Olimpiade 2020. Di tengah penyebaran virus Corona model terbaru yang semakin tidak terkendali, panitia lokal Tokyo 2020 justru merilis jadwal pertandingan pertama yang akan mengisi ajang olahraga mutlicabang empat tahunan itu. 

Sofbol menjadi cabang olahraga pertama yang dipertandingkan pada Olimpiade Tokyo 2020. Seperti dilansir Channel News Asia, pada 22 Juli 2020, tim Jepang akan berhadapan dengan Australia di Fukushima Azuma Baseball Stadium. Duel akan berlangsung mulai pukul 09.00 waktu setempat. 

Dua pertandingan sofbol lainnya juga akan berlangsung di hari yang sama, yakni Italia vs AS dan Meksiko vs Kanada. Seluruh laga digelar dua hari sebelum acara pembukaan pada 24 Juli 2020. 

Pengumuman ini disampaikan oleh Gubernur Tokyo, kata Yuriko Koike, Kamis (12/3/2020), tidak lama setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan status wabah virus corona sebagai pandemik. Saat ini, virus yang belum ditemukan vaksinnya itu sudah ditemukan di lebih dari 100 negara. 

Sebanyak 125 ribu lebih orang sudah terjangkit dan lebih dari 4.600 meninggal akibat wabah ini.

Jepang juga tidak luput dari wabah virus Corona. Hingga berita ini diturunkan, data yang dilansir Channel News Asia mencatat, Jepang sudah terdapat 568 kasus virus Corona dengan 12 kematian.

Koike tidak menutup mata terhadap situasi ini. Namun menurutnya, pembatalan Olimpiade Tokyo 2020 tidak terpikirkan. "Tidak bisa dikatakan kalau pengumuman pandemik tidak akan berdampak. Namun saya pikir, pembatalan tidak terpikirkan," kata Yuriko kepada wartawan.    

 

 

Saksikan juga video menarik di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Agenda Olahraga Kacau Balau

Penyebaran virus Corona yang kian massif sebenarnya telah membuat agenda olahraga berantakan. Berbagai kejuaraan terpaksa dibatalkan demi membatasi penyebaran virus penyebab Covid-19 itu. 

Yang tebaru adalah penghentian kejuaraan basket NBA mulai Kamis (12/3/2020). Langkah ini terpaksa diambil setelah salah seorang pemain Utah Jazz, didiagnosa positif terjangkit virus Corona. 

Sebelumnya, kompetisi Serie A di Italia juga dihentikan hingga 3 April 2020. Sementara di ajang Premier League juga terpaksa menunda pertandingan Manchester City vs Arsenal yang seharusnya berlangsung Rabu (11/3/2020). Arsenal tidak bisa tampil dalam duel ini karena pemain dan stafnya dikarantina akibat sempat kontak dengan pemilik Olimpiakos yang positif terjangkit virus corona.  

Dunia otomotif juga bernasib sama. Tiga seri balapan Formula E, termasuk E-Prix Jakarta juga dibatalkan karena virus Corona. Pembatalan juga menimpa sejumlah seri Formula 1 dan MotoGP. 

Rabu lalu, salah seorang anggota panitia Tokyo 2020 sempat mengatakan bahwa keputusan untuk menunda Olimpiade 2020 paling lambat diambil pada bulan Mei mendatang. Namun keesokan harinya, juru bicara pemerintah Jepang Yoshihide Suga membantah pernyataan tersebut. Suga dengan tegas mengatakan tidak ada perubahan dalam perencanaan untuk Olimpiade Tokyo 2020.

 

3 dari 3 halaman

Revisi Acara Pawai Obor

Meski optimistis Olimpiade 2020 berjalan sesuai jadwal, panitia lokal tetap merevisi sejumlah agenda gara-gara virus Corona. Pengambilan api obor dari gunung Olimpus di Yunani rencananya tidak akan dihadiri penonton karena puluhan orang dinyatakan terjangkit virus Corona di dekat lokasi itu. 

Rencananya, obor akan tiba di Jepang pada 20 Maret 2020. Namun acara penyambutan juga kemungkinan akan diubah di mana 200 anak-anak yang harusnya hadir bakal dibatalkan. 

Sementara itu, Haruyuki Takahashi, anggota dewan eksekutif Olimpiade Tokyo 2020 sebelumnya sempat menyampaikan opsi untuk mengantisipasi bila Olimpiade tidak bisa digelar musim panas nanti. 

"Kami harus mulai menyiapkan kemungkinan apapun. Seandainya Olimpiade tidak bisa digelar musim panas nanti, maka penundaan selama satu atau dua tahun akan sangat fisibel," kata Takahashi.  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.