Sukses

Guardiola Jadi Alasan Kroos Pindah ke Real Madrid

Kroos kemudian menerima pinangan Real Madrid dan menjadi salah satu pemain andalan sejak tahun 2014.

Jakarta - Toni Kroos mengungkapkan alasannya bergabung ke Real Madrid enam tahun lalu. Ternyata Pep Guardiola menjadi salah satu faktor utama ia meninggalkan Bayern Munchen.

Pesona Pep Guardiola memang tiada duanya. Tangan dinginnya mampu membawa sejumlah klub sukses merengkuh target mereka. Sejauh ini, Pep sudah memenagkan 23 trofi yakni 14 trofi bersama Barcelona, tujuh trofi bersama Bayern Munchen dan dua trofi dipersembahkan untuk Manchester City.

Kehadiran Guardiola kerap menjadi magnet untuk para pemain bintang. Bahkan, Lionel Messi sempat diisukan bakal merapat ke Manchester City jika memutuskan hengkang dari Barcelona.

Alasannya cukup sederhana, ada Pep Guardiola di sana. Mantan pelatih yang sempat membawa Barcelona jadi tim tangguh tak terkalahkan. Di bawah asuhan Pep Guardiola, Messi juga berhasil tampil apik dan panen penghargaan baik di level pribadi atau klub.

Namun, magnet Guardiola tak berlaku bagi Toni Kroos. Mantan pemain Bayern Munchen itu pernah menolak tawaran Pep Guardiola.

Melansir dari Marca, Guardiola pernah berusaha meyakinkan Kross untuk tetap bertahan di Munchen. Namun rayuan sang pelatih itu tidak dipedulikan. Kroos kemudian menerima pinangan Real Madrid dan menjadi salah satu pemain andalan sejak tahun 2014.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menghormati Pep Guardiola

Alasan Kroos menolak rayuan Pep Guardiola cukup masuk akal. Ia tak ingin bertahan di sebuah klub hanya karena sang pelatih.

"Saya suka bermain untuknya. Tentu saja, saya bisa saja memperbarui kontrak di Bayern. Tapi saya rasa itu bukan ide yang baik jika kamu hanya ingin bertahan hanya karena pelatih," ujar Kross.

Meski demikian, Kroos tetap menaruh hormat kepada mantan pelatihnya itu. Menurutnya, Pep mampu mengubah pandangan banyak pemain tentang bagaimana sejatinya sepak bola harus dimainkan.

“Persepsi berubah berkat kecemerlangan sepak bolanya. Penggemar mulai melihat sepak bola dan peran gelandang dengan cara yang sama sekali berbeda,” tambahnya.

Sumber: Marca

Disadur dari: Bola.com (penulis Hesti, editor Wiwig, published 26/2/2020)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.