Sukses

Tanpa Strategi, Alasan Timnas Indonesia Dibantai Persita

Adapun, empat gol Persita diciptakan oleh Samsul Arif, Aldi Al Achya, Eldar Hasanovic, dan gol bunuh diri Rachmat Irianto. Timnas Indonesia hanya mampu membalas satu gol melalui tendangan bebas Rizky Rizaldi Pora.

Jakarta - Shin Tae-yong menjelaskan alasan kekalahan Timnas Indonesia dengan skor 1-4 melawan Persita, Jumat (22/2/2020). Pelatih asal Korea Selatan itu menyebut sengaja tak menerapkan strategi di laga tersebut.

"Jadi untuk pertandingan kali ini, saya sama sekali tidak mengaplikasikan strategi. Tapi, saya hanya fokus terhadap ketahanan tubuh dan mental para pemain," ujar Shin Tae-yong.

"Anak-anak kelelahan saat mengarungi uji coba ini. Tapi, saya jadi tahu kemampuan masing-masing pemain Timnas Indonesia di level ini karena sebelumnya tak ada uji coba untuk memberikan penilaian," kata pelatih asal Korea Selatan tersebut.

Laga latih tanding melawan Persita merupakan bagian dari rangkaian pemusatan latihan Timnas Indonesia pada 13-23 Februari 2020 di Jakarta. Selama berlatih, Shin Tae-yong banyak memberikan menu latihan fisik, bukan strategi dan taktik.

"Karena kelelahan, latihan yang begitu berat, dan kondisi tidak baik, seperti ini hasil pertandingannya. Namun, setelah uji coba ini kami sudah mengantungi kelebihan serta kekurangan para pemain," jelas Shin Tae-yong.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mulai Soroti Kepemimpinan Wasit Indonesia

Adapun, empat gol Persita diciptakan oleh Samsul Arif, Aldi Al Achya, Eldar Hasanovic, dan gol bunuh diri Rachmat Irianto. Timnas Indonesia hanya mampu membalas satu gol melalui tendangan bebas Rizky Rizaldi Pora.

Sepanjang pertandingan, Timnas Indonesia menampilkan permainan keras. Wasit kerap meniupkan peluit tanda pelanggaran. Namun, Shin Tae-yong kurang setuju dengan kepemimpinan pengadil pertandingan.

"Sebenarnya, jujur, wasit terlalu mudah mengambil keputusan atau memberikan pelanggaran. Padahal di dunia internasional, harusnya laga itu bisa lebih keras lagi," imbuh Shin Tae-yong.

Dilansir dari: Bola.com (Penulis M Adiyaksa, editor Benediktus, published 22/2/2020)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.