Sukses

4 Efek Lanjutan Setelah Manchester City Dihukum UEFA

Kabar bagusnya, Manchester City tidak dilarang melakukan jual beli pemain seperti pernah menimpa Chelsea, Barcelona, dan Real Madrid.

Manchester - Manchester City mendapat sanksi berat dari UEFA pertengahan musim ini. Ironisnya, sanksi dari UEFA ini berbuntut panjang pada klub lainnya.

Manchester City juga dijatuhi hukuman denda senilai 30 juta euro. Penyebabnya, mereka dianggap melakukan penipuan terkait laporan keuangan.

Sejak Maret 2019, UEFA ternyata telah melakukan investigasi mendalam hingga akhirnya menyingkap bahwa ada keterlibatan pihak ketiga, yakni uang dari perusahaan Etihad dalam mendanai perputaran ekonomi klub, yang mana menyalahi peraturan Financial Fair Play.

Kabar bagusnya, Manchester City tidak dilarang melakukan jual beli pemain seperti pernah menimpa Chelsea, Barcelona, dan Real Madrid.

Namun demikian, terdapat empat efek domino yang menjalar usai Manchester City dikenai sanksi oleh UEFA.

Saksikan video pilihan berikut ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Perubahan Jatah Tim Premier League di Liga Champions

Berdasarkan peraturan Liga Champions, empat negara mendapatkan kuota empat tim di turnamen tertinggi antarklub Benua Biru tersebut, yakni Inggris, Spanyol, Italia, dan Jerman.

Jika City finis di posisi empat besar klasemen akhir, maka satu jatah tiket Liga Champions akan diberikan kepada tim yang berada di posisi kelima.

"Sebuah klub yang tidak mendapatkan izin mengikuti kompetisi Liga Champions akan digantikan oleh tim terbaik berikutnya di kompetisi domestik dari asosiasi sepak bola yang sama yang memenuhi kriteria," jelas Article 4 pada regulasi Liga Champions.

3 dari 5 halaman

Wakil di Piala Dunia Antarklub dan UEFA Super Cup

Untungnya, UEFA telah bersiap menghadapi skenario yang muncul oleh akibat tertentu, termasuk apa yang sedang menimpa Manchester City. Kalau City juara Liga Champions, tentu ada sedikit modifikasi.

Pada Article 6, Section N, UEFA menyatakan bahwa seluruh anggota UEFA sepakat untuk berpartisipasi di Piala Dunia Antarklub jika juara Liga Champions, atau dalam kondisi tertentu, sebagai runner-up Liga Champions di UEFA Super Cup.

Dengan begini, siapa pun lawan Manchester City di final Liga Champions ini, bakal bermain di UEFA Super Cup melawan juara Europa League dan mewakili Eropa di Piala Dunia Antarklub.

4 dari 5 halaman

Pendapatan Manchester City

Ratusan juta pounds bakal melayang dari saku Manchester City selama dua musim ke depan dari Liga Champions saja. Musim ini misalnya, City berpeluang meraih 80-110 juta pounds, tergantung dari seberapa jauh mereka melangkah di Liga Champions.

Pengaruhnya bisa melebar. Dengan tidak ikutnya City di pentas Liga Champions, maka peluang sponsor menitipkan mereknya di City tentu makin sedikit.

5 dari 5 halaman

Ditinggal Pemainnya

Melansir Ronaldo.com, kisruh Manchester City tersebut membawa masalah internal tim. Sejumlah pemain dikabarkan hengkang menyusul keputusan UEFA tersebut.

Laporan menyebut jalan lima pemain bintang yang dimiliki Manchester City masih sangat panjang di panggung utama kompetisi sepak bola Eropa. Jika klub yang saat ini dibela tak mampu menwujudkan hal tersebut, hengkang adalah opsi yang bisa dipilih.

Mereka adalah Rodrigo, Riyad Mahrez, Bernardo Silva, Raheem Sterling, dan Kevin de Bruyne.

Disadur dari: Bola.com (penulis Gregah, published 16/2/2020)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.