Sukses

Beri Komentar Miring Soal Kematian Kobe Bryant, Kepala Sekolah Ini Minta Maaf

Seorang kepala sekolah SMP menganggap Kobe Bryant terkena azab pemerkosa.

Liputan6.com, Washington- Seorang kepala sekolah SMP di Washington DC, Amerika Serikat, viral di tengah berita meninggalnya Kobe Bryant. Di saat jutaan orang di seluruh dunia berduka atas kematian Kobe Bryant, Liza Sejkora justru seperti mensyukuri kepergian legenda Los Angeles Lakers tersebut.

Sejkora membuat pernyataan kontroversial di Facebook. Dia menuliskan di berandanya bila Kobe Bryant pantas meninggal tragis. Kematian Kobe Bryant yang tragis akibat kecelakaan helikopter dianggap Sejkora karena azab untuk seorang pemerkosa.

"Tidak akan berbohong. Menurut saya, karma mengejar seorang pemerkosa hari ini,” tulis Sejkora dimana dia mengakhiri tulisannya tersebut dengan emoji yang mengangkat bahu.

Postingan tersebut memang tidak menyebutkan nama Kobe Bryant sama sekali. Tapi banyak yang menganggap ditujukan untuk Kobe Bryant. Pasalnya Sejkora menulisnya di hari yang sama saat helikopter yang ditumpangi Kobe Bryant jatuh dan menewaskan total sembilan orang.

Sejkora nampaknya masih menganggap Kobe Bryant sebagai seorang pemerkosa. Tulisannya tersebut merujuk pada kasus tuduhan perkosaan yang terjadi di tahun 2003 lalu.

 

Saksikan Video Kobe Bryant Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kasus Dugaan Perkosaan

Saat itu seorang pekerja hotel berusia 19 tahun menuduh Kobe Bryant memperkosanya. Tuduhan pidana terhadap Kobe Bryant diberhentikan ketika penuduhnya berhenti bekerja sama setelah berbulan-bulan dengar pendapat dan investigasi.

Kobe Bryant ketika itu akhirnya memang mengakui berhubungan badan dengan korban. Namun Kobe Bryant membantah melakukan pemerkosaan karena hubungan seksual dilakukan atas keinginan bersama. Kobe Bryant kemudian juga menyelesaikan gugatan perdana dengan wanita tersebut.

Tulisan Sejkora ini memicu protes dari para murid sekolah tersebut. Mereka berencana untuk walkout pada Rabu (5/2/2020) waktu Amerika Serikat yang kemudian ditunda sehari. Demikian diberitakan NBC News.

3 dari 3 halaman

Dicopot

Distrik Sekolah Camas kemudian mengambil tindakan dengan mencopot sementara Sejkora. Sang kepala sekolah sebenarnya langsung menghapus postingannya itu selang satu jam. Dia juga sudah meminta maaf kepada sekolah dan orang tua murid.

Namun postingan Sejkora keburu viral. Dia juga kabarnya telah menerima ancaman akibat postingan negatif terhadap Kobe Bryant di Facebook.

Pihak sekolah akhirnya memutuskan Sejkora di non-aktifkan sementara sembari menunggu hasil penyelidikan. Mereka khawatir dengan keselamatan siswa dan guru-guru akibat ulah Sejkora. Pihak sekolah juga prihatin dengan komentar Sejkora yang menganggap Kobe Bryant tewas akibat azab seorang pemerkosa.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.