Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Seks Baik untuk Tingkatkan Performa Atlet Wanita?

Selama ini padangan mengenai pengaruh seks dan olahraga masih abu-abu.

Liputan6.com, Jakarta - Hubungan seks dan olahraga hingga saat ini masih abu-abu. Ada yang menganggap bercinta dapat meningkatkan penampilan atlet saat bertanding. Namun tidak sedikit yang menganggap sebaliknya. 

Pelatih Carlos Alberto Parreira salah seorang yang meyakini seks bermanfaat bagi atlet. Juru taktik yang sukses membawa Brasil menjuarai Piala Dunia 1994 itu bahkan membebaskan pemainnya berhubungan badan sebelum mereka tampil dalam sebuah pertandingan. 

Mantan pemain Timnas Brasil Ronaldinho, berpandangan sama. Dia juga tidak mengharamkan seks sebelum laga. Sebaliknya Ronaldinho menganggap seks sebagai ritual wajib sebelum turun lapangan. Baginya, ritual itu tidak merugikan tapi justru memberi kebahagiaan baginya saat pertandingan.

Berti Vogts justru sebaliknya. Dia pernah membuat kehebohan saat menangani Jerman di Piala Dunia 1994, dengan melarang istri dan kekasih para pemainnya mendekat ke hotel. Menurut Vogts, istri dan kekasih para pemain harus rela berkorban demi kemenangan pasukannya.

Roy Hogdson juga dikenal sealiran dengan Vogts untuk urusan seks jelang pertandingan. Pelatih asal Inggris itu juga membatasi ruang gerak istri dan kekasih para pemain Inggris. Selama Piala Dunia 2014, Hodgson hanya memperbolehkan istri datang untuk makan malam sebanyak tiga kali.

 

 

 

Saksikan video menarik di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Baik untuk Atlet Wanita?

Ternyata, tidak hanya pria yang punya pandangan terkait seks dan olahraga. Belum lama ini, atlet lari gawang asal Amerika Serikat, Lolo Jones juga menyampaikan pandangannya mengenai hal ini. 

Dalam acara Cold As Balls yang dipandu Kevin Harts, Jones seperti dilansir dari Marca, menganggap bercinta penting bagi atlet, khususnya wanita. Itu sebabnya, keputusannya untuk tetap menjaga keperawanan membuat wanita berusia 37 tahun itu tidak mendapatkan keuntungan tersebut.  

"Saya memiliki tingkat intensitas yang lebih tinggi karena saya tidak bisa melepaskan tekanan," katanya. "Bercinta sebenarnya membantumu sebagai atlet, juga atlet wanita. Itu bagus untuk hormon. Jadi saya tidak mendapatkan keuntungan tersebut," kata Jones yang sukses meraih medali emas dari nomor lari gawang 60 meter pada Kejuaran Dunia Atletik Dalam Ruangan di Valencia 2008 lalu.

 

 

3 dari 3 halaman

Jaga Keperawanan

Jones tidak hanya dikenal lewat prestasinya di lintasan atletik. Wanit kelahiran Iowa, Amerika Serikat itu juga atlet bobsledder--salah satu cabang yang dilombakan pada Olimpiade musim dingin. Di ajang ini, dia pernah merebut emas dari nomor beregu pada Kejuaraan Dunia St Mortiz 2013 lalu. 

Jones juga dikenal sebagai Kristen yang taat dan selalu berdoa sebelum turun bertanding. Dia juga teguh mempertahankan keperawanannya hingga hari pernikahan tiba. "Itu adalah kesalahan. Itu yang menghancurkan semua kencanku selama ini," ujarnya berseloroh tentang pendiriannya tersebut. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.