Sukses

Jorge Lorenzo, Terus Membalap di MotoGP atau Pensiun Saja?

Jorge Lorenzo terus mendapatkan sorotan akibat penampilannya yang tak kunjung membaik dengan Repsol Honda di MotoGP 2019. Haruskah dia terus membalap setelah 2020?

Liputan6.com, Jakarta - Kemampuan Jorge Lorenzo di MotoGP mulai dipertanyakan. Kehadirannya di Repsol Honda jauh dari ekspektasi bahkan disebut sangat mengecewakan.

Jorge Lorenzo hanya mampu meraih 25 poin dari 18 seri yang sudah dilalui di MotoGP 2019. Lalu pantas ditanyakan apakah Lorenzo sebaiknya berhenti balapan alias pensiun atau terus membalap?

Kegelisahan soal kapasitas membalap Lorenzo dirasakan oleh CEO Dorna selaku penyelenggara MotoGP, Carmelo Ezpeleta. Pria asal Spanyol ini mengaku sangat miris dengan torehan Lorenzo.

Memang, Lorenzo dilanda kesialan saat menjalani latihan bebas di MotoGP Belanda. Dia mengalami cedera parah sehingga absen di empat balapan. Namun hanya mampu meraih dua poin di lima balapan terakhir juga membuat kemampuan dia dipertanyakan.

Sejak pulih dari cedera usai kecelakaan di latihan MotoGP Belanda dan absen di empat balapan, Lorenzo menjadi penghuni setia di deretan pembalap. MotoGP Australia di sirkuit Philip Island menjadi titik nadir bagi Lorenzo.

Dia tertinggal satu menit dari rekannya Marc Marquez yang jadi juara. Dia bahkan berada 22 detik dari pembalap KTM Hafizh Syahrin.

MotoGP Malaysia menandakan Jorge Lorenzo empat kali beruntun finis di luar zona poin, posisi 14. Inilah yang membuat Ezpeleta meminta Lorenzo memikirkan ulang masa depannya di MotoGP.

Pembalap Repsol Honda Team, Marc Marquez (depan) dan rekan setimnya Jorge Lorenzo saat latihan bebas pertama (FP1) MotoGP Malaysia di Sirkuit Sepang, Jumat (1/11/2019). Marc Marquez berada di posisi keempat pada FP1 MotoGP Malaysia. (AP Photo/Vincent Thian)

Ezpeleta mengaku tak suka melihat pembalap hebat seperti Lorenzo berada di deretan belakang pembalap. Apalagi dia berada di tim besar seperti Repsol Honda.

Ezpeleta meminta Lorenzo agar benar-benar memikirkan apakah dia bisa kembali hebat seperti semula.

"Saya pikir dia harus segera membuat keputusan. Saya cocok dan suka dia, tapi dia harus pikirkan apa yang diinginkannya di hidupnya," ujar Ezpeleta.

"Kalau pada akhirnya ini semua karena cedera punggung, oke itu alasannya. Lorenzo harus mulai berpikir apakah dia bisa bangkit dan menjadi Jorge Lorenzo yang kita kenal, untuk dia dan MotoGP.

"Kalau memang setelah kecelakaan terakhir yang membuat Anda merasa tidak enak, Anda harus pertimbangkan untuk berhenti balap atau apa saja," katanya, menambahkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kesempatan Akhir

Disarankan untuk pensiun, Jorge Lorenzo malah melawan. Dia ogah pensiun sekarang karena masih pede dengan kemampuannya.

Jorge Lorenzo ingin Honda melakukan sesuatu untuk membantu meningkatkan performa. Seperti diketahui, pembalap asal Spanyol itu mengalami musim yang sulit pada 2018. Ia juga mengalami berbagai cedera, termasuk cedera parah setelah kecelakaan di Assen, Belanda.

"Pertama kali saya mencoba motor, pada tes Valencia dan di Jerez. Saya cukup cepat dan percaya diri," kata Jorge Lorenzo dalam acara EICMA, dikutip dari Crash.

"Secara langsung, sangat bagus untuk memiliki motor dengan tenaga kuda ekstra. Namun di tikungan, kami menghadapi beberapa masalah kecil. Untuk tahun depan, mari kita lihat pada tes Valencia," katanya, menambahkan.

Lorenzo memang masih punya kesempatan terakhir di MotoGP 2020. Dia juga masih punya satu balapan untuk membuktikan tak seburuk di balapan-balapan sebelumnya di 2019; MotoGP Valencia.

Rider Repsol Honda Team, Jorge Lorenzo, masih belum menemukan performa terbaiknya di MotoGP 2019. (Twitter/Repsol Honda Team).

Keandalan Lorenzo dibutuhkan di balapan ini. Diharapkan dia bisa meraih lebih dari 2 poin di MotoGP Valencia dan Lorenzo pun ingin membantu Repsol Honda di seri terakhir pada 2019 ini.

"Kami hanya ketinggalan 2 poin dari Ducati, dan mereka kini sedang berada pada masa sulit. Jadi, kuharap Marquez bisa meraih kemenangan, sementara akua bisa membantu sebisaku," kata Lorenzo.

Dibanding eranya di Ducati, aksi Lorenzo di Honda memang sangat buruk. Saat membela Ducati, dia masih bisa podium sebanyak tiga kali di musim pertamanya 2017 silam.

Dia memperbaiki catatan itu dengan dua kemenangan atau empat podium di musim kedua bersama Ducati. Mungkinkah Lorenzo bangkit juga di musim kedua dengan Honda?

 

3 dari 3 halaman

Balapan Lain

Jorge Lorenzo bisa putuskan masa depannya di MotoGP 2020. Kalau masih gagal bangkit, dia memang harus segera mempertimbangkan pensiun.

Kalau toh dia ngotot ingin balapan, masih ada saluran lain yang bisa dipakainya yaitu WSBK. Kejuaraan balap motor massal ini lebih aman dan mungkin kompetitif untuk Lorenzo.

MotoGP 2020 menjadi momen paling krusial bagi karir Lorenzo. Dia hingga kini mengaku belum pikirkan untuk pensiun.

"Orang melihat hasil yang saya raih sehingga menduga saya akan pensiun. Seperti yang Anda baca hari ini, saya sangat kaget dengan cerita yang dibuat media (soal pengumuman pensiun). Saya kira ini mungkin bagian dari pekerjaan jurnalis, beberapa diantara mereka begitu," kata Lorenzo.

"Kalau hasil balapan saya membaik dan Honda akan bahagia, begitu juga saya, kalau begitu saya akan memperbarui kontrak. Yang pasti, saya tak bisa menduga-duga dengan apa yang terjadi pada tiga, lima atau tujuh bulan ke depan."

Di sisi lain, manajer balap Ducati Gigi D'llagna menduga tim-tim MotoGP akan segera melakukan pembicaraan dengan pembalap saat awal-awal musim MotoGP 2020. Apakah Honda pun akan cepat-cepat memastikan pembalap baru untuk 2021 gantikan Lorenzo?

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.