Sukses

7 Selebrasi Gol Berujung Sanksi, Dari Gaya Menggunakan Heroin sampai Hormat Nazi

Simak tujuh selebrasi gol di lapangan bola yang berujung sanksi ini.

Jakarta - Perayaan gol seorang pemain menjadi hal yang tidak terpisahkan dalam sepak bola. Biasanya, bintang-bintang dunia punya gaya selebrasi unik usai membobol gawang lawan.

Namun, sering kali pemain bola malah diganjar kartu kuning karena selebrasi yang berlebihan. Lionel Messi pernah mendapatkan kartu kuning karena masalah tersebut.

Pada pertandingan El Clasico antara Real Madrid melawan Barcelona pada La Liga 2016-2017, Lionel Messi mendapat kartu kuning menjelang pertandingan usai.

La Pulga mencetak gol kemenangan Barcelona di injury time sehingga skor menjadi 3-2. Larut dengan kemenangan, Messi melepas jersey dan memamerkan namanya di pendukung Real Madrid.

Sontak, selebrasi Messi tersebut sempat menjadi bahan pemberitaan selama beberapa hari kemudian. Namun, ada yang lebih parah dari selebrasi Lionel Messi, Bola.com merangkum tujuh selebrasi gol di lapangan bola yang berujung sanksi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 8 halaman

1. Edison Cavani

Selebrasi Edison Cavani saat merayakan gol nya melawan Lens berujung kartu merah. Ia melakukan gaya seperti seorang sniper dalam kemenangan 3-1 PSG atas Lens di Ligue 1 2014-2015. 

Menurut pengadil lapangan, Cavani melakukan perayaan terlalu ofensif karena dilakukan di depan tribune pendukung Lens.

 

3 dari 8 halaman

2. Nicolas Anelka

Selepas mencetak gol ke gawang West Ham United pada Premier League 2013-2014, Nicolas Anelka yang saat itu memperkuat West Bromwich Albion melakukan selebrasi dengan gestur Quenelle atau gaya simbol antisemit.

Atas ulah tersebut, Anelka mendapat larangan bermain lima pertandingan dan denda Rp1,54 miliar.

 

4 dari 8 halaman

3. Giogos Katidis

Pemain AEK Athens, Giorgos Katidis, mendapat sanksi atas selebrasi golnya dengan melakukan hormat Nazi saat melawan Veria di Liga Super Yunani pada Maret 2019. Awalnya Katidis mendapat tuntutan larangan bermain seumur hidup dari Federasi Sepak Bola Yunani.

Namun, Katidis akhirnya dapat bernapas lega. Ia hanya mendapat larangan lima pertandingan dan denda 1.000 euro (Rp15 juta).

5 dari 8 halaman

4. Robbie Fowler

Saat Derby Merseyside antara Liverpool melawan Evrton pada 3 April 1999, Robbie Fowler melakukan selebrasi unik saat mencetak gol. Kesal karena dituduh menggunakan heroin, Fowler melakukan selebrasi dengan meniru gaya orang menghirup heroin.

Atas selebrasi tersebut, Ia menerima denda sebesar Rp1,16 miliar.

 

6 dari 8 halaman

5. Granit Xhaka

Granit Xhaka menerima denda dari FIFA sebesar 7500 pounds (Rp141 juta) atas selebrasi gol saat melawan Serbia.

Xhaka melakukan selebrasi tangan membentuk simbol burung Elang seperti bendera Albania. Menurut FIFA, selebrasi tersebut bernuansa politik.

 

7 dari 8 halaman

6. Xherdan Shaqiri

Xherdan Shaqiri mendapat sanksi yang sama dengan Granit Xhaka dari FIFA. Ia mendapat sanksi sebesar 7.500 pounds (Rp141 juta).

 

8 dari 8 halaman

7. Emmanuel Adebayor

Emmanuel Adebayor harus mendapat sanksi saat selebrasi provokatif saat Manchester City kontra Arsenal pada Premier League 2009-2010.

Setelah mencetak gol, ia berlari ke arah pendukung Arsenal dan berselebrasi di sana. Atas tindakan tersebut ia mendapat sanksi dua pertandingan dan denda 20 ribu pounds (Rp363 juta).

Disadur dari Bola.com (Hanif Sri Yulianto/Yus Mei S Published 08-11-2019)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.