Sukses

Timnas Indonesia U-19 Tak Terpengaruh Aksi Boikot Ultras Garuda

Pelatih Timnas Indonesia U-19, Fakhri Husaini, memastikan semangat juang anak-anak asuhannya tidak terpengaruh dengan aksi boikot kelompok suporter.

Jakarta - Ultras Garuda memboikot pertandingan Timnas Indonesia U-19 di Kualifikasi Piala AFC U-19 2020 sebagai bentuk kekecewaan terhadap PSSI. Pelatih Fakhri Husaini menganggap aksi tersebut tidak memengaruhi semangat juang Bagus Kahfi dan kawan-kawan.

Coach Fakhri mencoba memahami apa yang menjadi concern para suporter terkait kekecewaan mereka kepada PSSI. Namun, ia menegaskan Timnas Indonesia U-19 akan tetap menampilkan performa maksimal.

"Saya memahami alasan mereka. Saya juga mengerti mengapa mereka seperti itu," kata Fakhri kepada wartawan.

"Tapi, saya jelaskan lagi, diboikot atau tidak, penuh atau tidak, kami akan bermain dan memberikan 100 persen untuk negara," ujar Fakhri.

Lewat akun Instagram, Ultras Garuda sebagai satu di antara basis massa terbesar suporter Timnas Indonesia segala level usia, termasuk Timnas Indonesia U-19, menyatakan tidak akan menghadiri Kualifikasi Piala AFC U-19 2020 yang berlangsung di Stadion Madya, Jakarta, 6-10 November 2019.

Meski Ultras Garuda boikot, pertandingan Timnas Indonesia U-19 kontra Timor Leste pada partai pertama Grup K di Stadion Madya, Rabu (6/11/2019), tetap dipenuhi para suporter. Ribuan militan Timnas Indonesia U-19 setia mendukung perjuangan Beckham Putra Nugraha cs di atas lapangan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hadapi Hong Kong, Berhadap Penonton Lebih Banyak

Terdekat, Timnas Indonesia U-19 akan menghadapi Hong Kong pada partai kedua Grup K. Pertandingan tersebut bakal berlangsung di Stadion Madya, Jumat (8/11/2019).

Fakhri berharap dukungan dari suporter untuk Timnas Indonesia U-19 meningkat. Namun, ia tidak peduli apabila aksi boikot masih berlanjut.

"Buat saya itu tidak penting. Tentu kami mengharapkan penonton lebih banyak lagi, karena mereka masih muda. Kalau saya jelaskan soal boikot itu, mereka tidak akan tahu," imbuh Fakhri.

"Saya sampaikan kepada pemain, penuh atau kosongnya stadion, pemain harus bermain habis-habisan karena bermain untuk harkat dan martabat negara," tuturnya.

Disadur dari Bola.com (Muhammad Adyaksa/Gregah Nurikhsani, published 8/11/2019)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.