Sukses

Kisah Sukses Fatra Berjualan Pernak-Pernik Arema FC

Hal itulah yang dibaca jeli oleh Fatra, yang juga salah seorang Aremania. Rasa cinta suporter kepada Singo Edan -julukan Arema FC- dimanfaatkannya untuk mereguk rezeki.

Liputan6.com, Malang - Kecintaan suporter kepada Arema FC tak perlu diragukan lagi. Mereka rela membelanjakan uang bukan hanya untuk tiket pertandingan melainkan juga pernak-pernik Arema semisal jersey atau kaos.

Hal itulah yang dibaca jeli oleh Fatra, yang juga salah seorang Aremania. Rasa cinta suporter kepada Singo Edan -julukan Arema FC- dimanfaatkannya untuk mereguk rezeki.

Ya, Fatra adalah pemilik Mboissam, distro yang khusus menjual kaos yang berbau Arema FC. Fatra mengelola Mboissam sejak tahun 2012 saat masih berkuliah di Universitas Brawijaya, Malang.

Liputan6.com berkesempatan mengunjungi rumah Fatra di Malang dalam rangka Media Trip yang digagas Shopee selaku sponsor Liga 1. Di rumah itu pula, ia mengelola Mboissam.

Fatra menuturkan, mencari perusahaan konveksi yang terjangkau menjadi langkah awal ia membangun Mboissam. Semula, Fatra mengaku tak memajang merek Mboissam sebagai dagangannya.

"Mboissam itu Mei 2017. Pertama-tama masih jualan di FB, Instagram, Whatsapp," ujarnya yang kini mengelola Mboissam bersama sang istri, Risma.

Dalam mendesain kaos, Fatra mengaku tak bekerjasama dengan pabrik konveksi, selain mendesain sendiri. Ia mengatakan, desain yang memuat logo singa menjadi favorit para Aremania.

Semangat Aremania untuk mendukung Arema FC  itu pula yang menurut Fatra membuat kaos dagangannya selalu laris diburu. Bahkan, para suporter tetap membeli kaosnya terlepas dari apapun performa Arema di atas lapangan.

"Soalnya kalau Arema, di bawah, dasar, tengah, atas, tetap rame. Tapi kalau di atas mungkin lebih ramai lagi," ujarnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sempat Terpukul

Dalam berbisnis Mboissam, Fatra tak selalu merasakan suka. Diakuinya, pembekuan Liga Indonesia pada 2015 turut memukul bisnisnya.

Ketika itu, penjualan menurun drastis. Sebelum pembekuan, Fatra mengaku bisa menjual hingga 30 sampai 40 kaos perhari.

"Waktu pembekuan, cuma tiga kaos per hari. Pejualan gak karuan," katanya.

Beruntung bagi Fatra, pembekuan itu hanya berlangsung satu tahun. Bisnisnya pun kembali berkibar apalagi setelah ia bergabung dengan Shopee.

Dalam waktu kurang dari setahun, ia sudah mendapat predikat star seller dari Shopee. Pemesanan kaos Mboissam pun semakin laris.

"Dari Shopee bisa 35 (kaos, red) kalau lagi rame per hari, kalau baju bisa 40-50," ujarnya.

3 dari 3 halaman

Di Luar Malang

Fatra mengatakan, penjualan lewat Shopee membuat jangkauan produk Mboissam meluas. Ia mengaku, mayoritas pemesan produknya justru berasal dari luar Malang.

Yang terjauh, Fatra mengaku pernah mengirim kaos produk Mboissam ke Papua. Namun dengan bantuan Shopee, ia mengaku tak kesulitan melayani pembeli.

"Sebelum ada Shopee bisa repot kalau ada 400 order, sekarang tidak," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.