Sukses

Jelang Lawan Arsenal, Asisten Pelatih Liverpool Sentil Granit Xhaka

Asisten Pelatih Liverpool Pep LIjnders membuat panas suasana jelang menghadapi Arsenal pada babak keempat Carabao Cup di Anfield.

Liputan6.com, Liverpool- Duel Piala Liga Inggris bertajuk Carabao Cup antara Liverpool melawan Arsenal sudah terasa panas meski pertandingan belum dimulai. Asisten Pelatih Liverpool, Pep Lijnders diantaranya yang mencoba panaskan suasana.

Dia menyoroti ulah Granit Xhaka, gelandang Arsenal yang melawan fans. Dia mengatakan hal itu tak akan mungkin terjadi di Liverpool.

Seperti diketahui, ledakan emosi Granit Xhaka meledak kepada fans Arsenal akhir pekan lalu.Reaksi Xhaka dianggap kontroversial, dia mengumpat kesal pada publik Emirates Stadium.

Saat itu, Xhaka ditarik keluar di babak kedua pada laga imbang Arsenal dengan Crystal Palace (2-2). Setelah mendengar kritik dari fans yang memenuhi stadion, Xhaka bereaksi secara negatif.

Dia tampak menantang fans Arsenal untuk bersuara lebih keras lagi. Xhaka menangkupkan tangan di telinganya, mengumpat, lalu melepas kostum dan memasuki lorong stadion.

Reaksi Xhaka ini kontroversial, apalagi untuk posisinya sebagai kapten tim. Ini menambah rumit kondisi Arsenal jelang melawan Liverpool.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tidak Mungkin Terjadi di Liverpool

Insiden itu menggambarkan bahwa Xhaka merupakan pemain yang kurang berdisiplin. Xhaka melupakan ban kaptennya dan membiarkan luapan emosi menelan dirinya bulat-bulat.

Asisten pelatih Jurgen Klopp, Pep Lijnders meyakini hal yang sama tidak akan terjadi di Liverpool. Insiden itu terjadi karena Xhaka tidak memahami fans, seharusnya mereka saling mendukung.

"Seperti yang kami katakan di Liverpool, sepak bola adalah soal tiga hal, segitiga suci. Ada fans, manajer, dan skuad. Tiga hal ini harus benar-benar terhubung, ketiganya harus punya gagasan sama, harus memahami satu sama lain," kata Lijnders kepada Goal internasioal.

"Arsenal seharusnya jauh lebih memahami hal ini daripada saya. Seandainya Anda punya Jordan [Henderson] dan James Milner sebagai kapten, Anda tidak perlu mendisiplinkan pemain-pemain lain."

 

3 dari 3 halaman

Tidak Pernah Menyerah

Secara tidak langsung, Lijnders mengatakan bahwa skuad Liverpool jauh lebi kondusif daripada Arsenal. Liverpool dibentuk oleh pemain-pemain yang tidak perlau mengeluh, tidak pernah menyerah.

"Jika Anda punya Milner, Henderson, Lallana, Wijnaldum, Van Dijk, atau Firmino, mereka semua bisa jadi contoh untuk ha-hal berbeda. Pemain yang tidak pernah mengeluh, tidak pernah mencari-cari dalih," lanjut Lijnders.

"Pada momen-momen tersulit, mereka tidak pernah menyerah. Juga mereka tidak pernah menyerah pada cara bermain kami, mereka selalu mengutamakan tim," tutupnya.

Sumber: Goal

Disadur dari Bola.net (Richard Andreas, published 30/10/2019)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.