Sukses

Lagi, Konflik Antarnegara Merembet ke Sepak Bola

Duel Qarabag melawan Dudelange di ajang Liga Europa sempat terhenti selama beberapa menit.

Liputan6.com, Letzebuerg Suhu politik dua negara Azerbaijan dan Armenia yang terus memanas kembali merembet ke sepak bola. Duel yang mempertemukan Qarabag melawan Dudelange harus dihentikan sementara setelah drone yang membawa bendera Armenia terbang ke tengah lapangan. 

Kedua tim bertemu pada Liga Europa 2019/2020. Pertandingan berlangsung di markas Dudelange, Stade Josy Barthel, Luxemburg, Kamis dini hari wIB (4/10/2019). 

Seperti dilansir AS, kehadiran pesawat nirawak itu langsung membuat gusar para pemain Qarabag yang berasal dari Azerbaijan. Mereka pun berusaha menurukan drone tersebut. 

Insiden ini membuat laga terganggu sehingga wasit terpaksa menghentikannya sementara. Setelah drone dievakuasi, pertandingan pun dilanjutkan dan Qarabag menang telak 4-1. 

Azerbaijan dan Armenia telah lama berselisih mengenai teritori negara. Kedua negara berebut Nagorno-Karabakh yang berada di perbatasan. Daerah otonom yang dihadirkan masyarakat Rusia pada tahun 1914-1918 ini dihuni oleh mayortias etnis Armenia. 

Perang yang berkecamuk telah menelan banyak korban jiwa. Salah seorang pengguna Twitter, Fuad Alakbarov mengatakan, aksi kekerasan yang terjadi di Nagorno-Karabakh telah menyebabkan jutaan orang kehilangan tempat tinggal. Sementara ratusan ribu warga lainnya terpaksa meninggalkan Aghdam, kota yang menjadi markas tim Qarabag.

Menurut Alakbarov, sebagian dari warga yang tergusur memutuskan pindah ke Baku Azerbaijan. Sementra sebagian lagi harus bertahan di tempat-tempat pengungsian. 

Perang sempat berhenti setelah gencatan senjata disepkati 1994 lalu. Namun konflik kembali pecah pada tahun 2016 lalu dan hubungan kedua negara belum membaik hingga saat ini. 

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp 5 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com di tautan ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jaminan Keselamatan

Bukan kali ini saja konflik Azerbajan dan Armenia merembet hingga ke lapangan hijau. Musim lalu, pemain Arsenal, Henrikh Mkhitaryan yang berasal dari Armenia, terpaksa batal tampil pada laga final Liga Europa yang berlangsung di Baku, ibu kota Azerbaijan. 

Meski pemerintah Azerbaijan telah menjamin keselamatannya, Arsenal tidak ingin mengambil resiko. Mkhitaryan akhirnya absen pada laga itu demi alasan keselamatan. 

 

 

3 dari 3 halaman

Bukan Invasi Drone Pertama

Konflik antarnegara yang merembet ke lapangan hijau bukan hanya melibatkan, Azerbaijan dan Armenia saja. Tiga tahun lalu, babak kualifikasi Piala Dunia 2016 yang mempertemukan Serbia Albania, Rabu (15/10), juga diwarnai invasi drone yang mengusung bendera Kosovo.

Pemain Serbia Stefan Mitrovic bergegas menarik bendera itu saat melintas di dekatnya. Namun aksi ini mendapat protes dari pemain Albania yang berujung kericuhan antarpemain. 

Suasana semakin tidak terkendali setelah tuan rumah ikut turun ke lapangan dan menyerang pemain Albania sehingga mereka tepaksa harus berlari menyelamatkan diri ke ruang ganti. 

UEFA tidak mentolerir aksi politik di sepak bola. Karena itu, UEFA segera turun tangan menyelesaikan masalah ini dengan membawanya ke sidang Komisi Etik dan Disiplin. 

Saksikan juga video di bawah ini: 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.