Sukses

Emiliano Sala Tewas, Cardiff Belum Lunasi Biaya Transfer ke Nantes

Emiliano Sala tewas akibat kecelakaan pesawat dalam perjalanan dari Nantes ke Cardiff.

Liputan6.com, Zurich - Kematian Emiliano Sala menimbulkan permasalahan yang tak kunjung usai antara Cardiff City dan Nantes. Kedua klub masih berselisih seputar transfer pemain asal Argentina itu. Padahal kasus ini sudah ditengahi oleh induk organisasi asosiasi sepak bola dunia, FIFA. 

Kisruh bermula saat Sala mengalami kecelakaan pesawat dalam perjalanan dari Nantes ke Cardiff, Januari lalu. Pemain asal Argentina tersebut baru saja merayakan pesta perpisahan bersama rekan-rekannya setelah resmi bergabung dengan tim asal Wales, Cardiff City. 

Kesepakatan diraih dua hari sebelum kejadian. Nantes sepakat melepas Sala setelah Cardiff menyatakan bersedia membayar mahar sebesar 15 juta euro atau setara Rp231,9 Miliar. 

Cardiff kemudian mengikat Sala dengan kontrak berdurasi 3 tahun. Namun kesepakatan ini tidak pernah dijalankan menyusul insiden tragis yang menimpa Sala, 21 Januari lalu. Pesawat carteran yang ditumpangi Sala dari Nantes menuju Cardiff jatuh di selat Inggris.

Jenazahnya baru ditemukan empat pekan kemudian. Dari hasil autopsi diketahui kalau Sala tewas setelah keracunan gas karbon monoksida saat kecelakaan tersebut terjadi. Sementara sang pilot yang kabarnya tidak punya lisensi terbang belum juga ditemukan hingga kini.  

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Polemik Kontrak Sala

Kematian Sala tentu saja membuat Cardiff terpukul dari sisi kemanusiaan. Namun dari sektor bisnis, tim asal Wales itu berusaha menekan kerugian atas kehilangn ini. Cardiff seperti dilansir The Sun, enggan melunasi nilai transfer yang telah disepakati selama ini. 

Cardiff beralasan bahwa Sala belum menandatangani revisi kontrak yang mereka ajukan. Perubahan ini menyusul penolakan Premier League terhadap sejumlah klausul di dalamnya. 

Nantes tidak terima. Tim asal Prancis itu tetap menuntut Cardiff membayar sesuai perjanjian, yakni 15 juta euro yang dibayar dengan mencicil dalam beberapa termin. 

Tidak menemukan titik tengah, FIFA pun turun tangan. Presiden FIFA, Gianni Infantino, meminta kedua belah pihak segera mencari solusi bagi permasalahan itu sebelum dibawa kepada sidang komite alih status. Infantino pun memberi tenggat waktu 5 September 2019. 

3 dari 3 halaman

FIFA Turun Tangan

Komite telah bertemu di Zurich, Rabu lalu. Namun tidak satupu perwakilan klub yang hadir.

Meski demikian, FIFA telah mengumumkan kalau Nantes telah mendapatkan 5,3 juta pound sterling sebagai cicilan pertama dari total harga yang sudah disepakati sebelumnya. 

Sementara sumber di FIFA menyebutkan kalau klaim Nantes mengenai cicilan berikutnya akan didengarkan di kemudian hari dan klub Prancis itu berharap kasus ini tetap ditegakkan.

"Jangan pernah berhenti berharap terhadap keadaan yang spesifik dan unik dari kejadian tragis selama musyawarah," ujar FIFA menambahkan. 

Kedua tim kini hanya memiliki waktu 10 hari untuk menyiapkan pembelaan sebelum melangkah lebih jauh, yakni mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrasi Olahraga. Ini merupakan langkah terakhir bagi Cardiff untuk mendapat keadilan atas kasus ini.

 

Saksikan juga video menarik di bawah ini: 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.