Sukses

Menpora Italia Bertekad Basmi Rasialisme dari Serie A

Tiga aksi rasialisme menodai perhelatan Serie A pada awal musim ini.

Liputan6.com, Milan - Menteri Olahraga Italia Vincenzo Spadafora, akhirnya angkat bicara seputar maraknya aksi rasialisme di Serie A. Dia tidak menyebut aksi ini sebagai penyakit lama yang sukar dibasmi. Namun Spadafora berjanji akan bekerja keras demi memberantas aksi tidak terpuji itu. 

Seperti diketahui, Serie A musim ini kembali dinodai oleh aksi rasialisme suporter. Pemain yang baru bergabung dengan Inter Milan, Romelu Lukaku, merupakan salah satu korbannya.

Mantan pemain Manchester United (MU) tersebut diteriaki suara monyet saat mengeksekusi penalti pada pertandingan melawan Cagliari beberapa waktu lalu. Korban berikutnya, pemain AC Milan, Frank Kessie. Nasib yang sama juga dialami pemain Fiorentina, Dalbert Henrique

Sayangnya, hingga saat ini belum hukuman yang dijatuhkan kepada para pelaku. Baik itu dari federasi, kepolisian, ataupun pemerintah Italia. 

"Menghapus aksi rasialisme butuh proses yang panjang dan biaya besar yang tetap akan kami teruskan. Namun selama kepengurusanku, saya akan mendedikasikan diriku untuk membasmi perilaku seperti itu dari stadion--meski itu bukan keputusan yang populer," kata Vincenzo Spadafora kepada koran berbahasa Spanyol, El Pais. 

"Waktunya akan tiba bagi semua orang untuk memikut tanggung jawab itu: institusi, polisi, federasi, dan fans. Saya akan segera bertemu semua stake holder olagraga untuk berdiskusi dengan mereka mengenai perubahan yang signifikan, melalui sanksi berat dan efisien."

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tiru Inggris

Aksi rasialisme di sepak bola Italia sebelumnya juga membuat Presiden FIFA, Gianni Infantino, berang. Menurutnya, aksi rasialisme di sepak bola Italia sama sekali tidak menunjukkan perubahan dari tahun ke tahun. Karena itu, dia berharap Serie A berbenah. 

Menurut Infantino, tidak semua suporter melakukannya. Dia mendesak agar para pelaku bisa diidentifikasi dan mengeluarkan mereka dari stadion untuk selamanya. 

"Anda harus mencari sosok yang bertanggung jawab dan melempar mereka keluar stadion. Seperti di Inggris, anda perlu hukuman seperti ini. Anda tidak perlu takut memerangi rasialisme, kita perlu melawan mereka sampai mereka berhenti," bebernya.

Saksikan juga video menarik di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.