Sukses

Formasi: Ke Mana Sentuhan Magis Zidane?

Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane tidak juga menunjukkan tanda-tanda kebangkitan Real Madrid.

Liputan6.com, Madrid- Harapan para pendukung Real Madrid sempat melambung saat Zinedine Zidane kembali. Pelatih yang sukses menghadirkan 3 gelar Liga Champions saat pertama kali menukangi Los Blancos beberapa tahun lalu, disambut seperti juru selamat di Santiago Bernabeu.

Seperti diketahui, Zidane dipanggil saat manajemen mulai frutrasi melihat permainan Real Madrid musim lalu. Keputusan 'membajak' pelatih timnas Spanyol, Julen Lopetegui, ternyata bukan pilihan tepat. Kehadiran pria asal Spanyol itu tidak membuat Los Blncos lebih baik. 

Setelah kalah 1-5 dari Barcelona, 28 Oktober lalu, manajemen mendepaknya. Posisinya kemudian digantikan Santiago Solari. Namun pelatih Castilla yang digadang-gadang bakal mengikuti jejak Zidane itu juga tidak bertahan lama dan diberhentikan 11 Maret lalu. 

Zidane menjadi pilihan manajemen. Presiden klub, Florentino Perez langsung turun tangan untuk memintanya kembali. Keputusan ini wajar mengingat pencapaian yang diraih mantan pemain timnas Prancis tersebut saat pertama kali menukang Real Madrid (2016-18). 

Dalam tiga tahun, Zidane mampu meraih 3 gelar Liga Champions dan satu La Liga. Hasil ini terbilang mengejutkan mengingat sebelumnya Zidane hanyalah pelatih di level Castilla. Manajemen berharap memori manis ini bisa terulang saat Zidane kembali lagi ke Bernabeu. 

Zidane enggan muluk-muluk. Dia tidak menjanjikan apapun di sisa musim lalu, selain menyelesaikan laga yang tersisa dengan sebaik-baiknya. Pekerjaan rumah baru dimulai dari awal musim setelah dia kembali menata skuat Los Blancos selama bursa transfer. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Meragukan Sejak Pramusim

Kehadiran Zidane teranyata tidak otomatis mengembalikan memori indah yang pernah dirasakan sebelumnya. Tanda-tanda Kebangkitan tidak terlihat di ajang pramusim. 

Di International Champions Cup (ICC), justru tampil mengecewakan. Los Blancos sempat dipermalukan Bayern Munchen 1-3 dan dihajar 3-7 oleh Atletico Madrid.

Manajamen lalu menopang Zidane dengan 303 juta euro di pada musim panas lalu. Namun angka ini ternyata tidak cukup untuk membangun skuat ideal yang didambakan oleh Zizou.

Keretakan dengan manajemen bahkan muncul saat Real Madrid gagal mendatangkan gelandang Manchester United (MU) Paul Pogba. Manajamen enggan melepas aset-asetnya demi pemain Prancis itu. Zidane juga menolak opsi manajemen yang berusaha menawar pemain Tottenham Hotspur for Christian Eriksen dan Ajax for Donny van de Beek.

Hasilnya, hingga bursa transfer ditutup Real Madrid tidak punya pengganti untuk Dani Ceballos dan Marcos Llorente. Saat ini, lini tengah Los Blancos diisi enam pemain termasuk Isco dan James Rodriguez, yang seluruhnya adalah gelandang serang. 

Dari enam amunisi baru yang didatangkan ke Bernabeu, hanya Eden Hazard yang masuk starting line up. Sementara sisanya hanyalah pemanas bangku cadangan saja. 

Situasi yang dihadapi Zidane bertambah pelik setelah badai cedera yang sempat menimpa Los Blancos di awal musim. Belum lagi jadwal super padat yang menantinya bulan ini. 

 

 

 

 

3 dari 3 halaman

Mulai Disalahkan

Setelah enam bulan, Zidane tak juga menghadirkan mukjizat. Tangan dinginnya tidak lagi bekerja seperti dulu. Alih-alih mengembalikan keperkasaan Real Madrid sebagai salah satu raksasa Eropa, Real Madrid malah babak belur di pentas La Liga dan Liga Champions. 

Di liga domestik, perjalanan Real Madrid tidak terlalu mulus. Dari empat pertandingan, Los Blancos baru menang dua kali dan sisanya berakhir imbang. Dengan koleksi delapan  poin, Real Madrid untuk sementara berada di posisi ketiga papan klasemen sementra La Liga.

Paris Saint Germain (PSG) menambah getir perjalanan Real Madrid di awal musim ini. Bertarung di babak penyisihan grup Liga Champions, Gareth Bale dan kawan-kawan dipaksa menelan kekalahan 0-3 di Parc des Princes, Kamis dini hari WIB (19/9/2019). 

Bukan hanya skor yang membuat publik Los Blancos menepuk jidat dalam laga ini. Permainan Real Madrid juga jauh dari harapan. Bayangkan, sepanjang pertandingan Real Madrid sama sekali tidak mampu melepaskan satu tembakan pun ke arah gawang. 

Terakhir kali petaka seperti ini dialami Real Madrid pada Liga Champions 2003-2004 lalu. 

"Ini adalah satu pertandingan yang jelek dari kami. Mereka tampil lebih bagus dibandingkan kami. Kami tidak mampu berada di level yang seharusnya," kata Zidane usai laga. 

Sebenarnya masih terlalu dini untuk menghakimi Zidane di Real Madrid. Namun publik Bernabeu mulai tidak sabar menanti gebrakan Zidane. Sikap ini tampak dalam hasil survei yang dilakukan AS baru-baru ini. Melalui situs resminnya, AS bertanya siapa yang bertanggung jawab atas keterpurukan Madrid awal musim ini; Zidane atau para pemain? 

Sebanyak 72.657 responden ikut berpartisipasi. Hasilnya, 57 persen di antaranya menganggap Zidane sebagai pihak yang bertanggung jawab atas keterpurukan Madrid. 

Media asal Spanyol lainnya, Marca juga mulai kehilangan kepercayaan terhadap Zidane. "Zidane sedang kehilangan sentuhan magisnya" bunyi judul berita Marca, Jumat (20/9). 

Meski kompetisi masih panjang, nasib Zidane bisa berubah kapan saja. Riak-riak ketidakpercayaan fans bukan tidak mungkin membesar dan merongrong posisinya. Apalagi belakangan, muncul spekulasi tentang Jose Mourinho yang berpeluang menggantikannya. 

Dalam situasi seperti ini, nasib Zidane tidak lagi ditentukan lewat pencapaian akhir musim. Hasil setiap pertandingan kini menjadi pertaruhannya. Semoga belum terlambat Zizou!

Saksikan juga video menarik di bawah ini: 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.