Sukses

Karhutla di Indonesia Ancam Penyelenggaraan F1 GP Singapura 2019

GP Singapura 2019 berlangsung di Sirkuit Marina Bay pada 20-22 September

Liputan6.com, Singapura - Balapan Formula 1 (F1) GP Singapura 2019 di Sirkuit Marina Bay terancam batal karena parahnya kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia.

GP Singapura 2019 berlangsung pada 20-22 September. "Rencana sudah dirumuskan dan didiskusikan dengan stakeholder, pemerintah setempat dan komunitas Formula 1," kata penyelenggara F1 GP Singapura.

"Kabut asap berdampak pada jarak pandang, kesehatan masyarakat dan masalah operasional, maka F1 Singapura akan bekerja sama dengan instansi terkait sebelum membuat keputusan mengenai keberlanjutan acara tersebut."

Badan Lingkungan Hidup Singapura (NEA) menyatakan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Singapura semakin memburuk dan sudah mencapai angka 112 di beberapa daerah pada Sabtu (14/9/2019).

Indeks 101-200 termasuk dalam kategori tidak sehat. Maka NEA pun menyarankan warganya untuk tidak beraktivitas di luar ruangan terlalu lama.

Akibat kabut asap itu, beberapa warga Singapura terlihat menggunakan masker. Namun, kondisi itu belum mengganggu aktivitas sehari-hari.

"Kondisi udara semakin buruk akibat kabut asap yang menyelimuti langit Singapura sore ini," keterangan NEA. "Kondisi ini disebabkan karena adanya kiriman kabut asap akibat kebakaran hutan yang terbawa angin dari Pulau Sumatra ke Singapura."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Malaysia Juga Terpengaruh

Malaysia juga terkena imbas atas asap dari karhutla. Kualitas udara di sebagian kota, termasuk Kuala Lumpur, sudah masuk ke dalam kategori tidak sehat belakangan ini

Sebelumnya, pada 2015 silam, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) sempat mencapai kategori sangat berbahaya dengan level di atas 300 dan menyebabkan beberapa sekolah diliburkan.

3 dari 3 halaman

Karhutla Riau

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan 5.809 personel telah disiagakan guna menanggulangi karhutla di Provinsi Riau.

Dari data yang dimiliki BNPB, kebakaran menghanguskan ribuan hektare lahan. Terbesar terjadi di Provinsi Riau mencapai 40 ribu hektare.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.