Sukses

Tak Ingin Masalah Berlarut, Ganjar Pranowo Siap Jadi Mediator KPAI dan Djarum

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo ikut bicara soal konflik antara KPAI dan PB Djarum. Ia berharap bisa menjadi penengah sehingga bisa mencari solusi terbaik.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo ikut bicara soal konflik antara KPAI dan PB Djarum. Ia berharap bisa menjadi penengah sehingga bisa mencari solusi terbaik.

Seperti diketahui PB Djarum akan menghentikan audisi umum bulutangkis mulai tahun depan. Hal ini karena permintaan KPAI yang menganggap ada eksploitasi anak dalam event tersebut.

Ganjar menilai penghentian audisi bukan jalan terbaik. Ia menilai pembinaan olahraga tak bisa dilakukan oleh pemerintah saja.

"Olahraga kita itu butuh dukungan swasta, kalau negara saja mengurus olahraga pasti kurang, maka kita mengajak swasta. Sudah ada swasta bagus serta melakukan terus menerus, bahkan menjadi legenda jangan dihentikan," kata Ganjar Pranowo seperti dilansir Antara.

"Saya mendorong agar audisi tetap berjalan karena itu dalam rangka mencari talenta anak-anak kita, khususnya di Jawa Tengah agar jadi 'champions' di badminton," kata Ganjar Pranowo menambahkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Adakan Dialog

Terkait polemik antara PB Djarum dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Ganjar menyebut mesti segera diselesaikan dengan dialog.

"Kalau kemarin ada 'problem' di KPAI, yang dipersoalkan adalah gambar, mari soal desain dan 'layoutnya' kita bicarakan ulang, tapi bukan berarti menghentikan," katanya.

"Saya siap berdialog dengan KPAI maupun dengan Djarum karena ini ada kaitannya dengan audisi yang dilakukan di beberapa kota di Jawa Tengah, kami punya kepentingan agar atlet-atlet berbakat kita bisa juara," ujarnya.

(Disadur dari: Antara.com Penulis: Wisnu Adhi Nugroho, Editor: AA Ariwibowo, published (9/9/2019)

Saksikan video pilihan di bawah ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.