3 Sisi Positif dari Cederanya Messi di Barcelona

Kehadiran Messi di lini depan Barcelona jelas mendongkrak kualitas serangan tim. Gocekan dan tendangan pemain berusia 31 tahun ini kerap merepotkan lini belakang tim lawan.

Akan tetapi, Barcelona bukan lantas harus terus bergantung kepada Messi. Perlahan, Blaugrana -julukan Barcelona- mau tak mau harus melepaskan ketergantungan kepadanya.

Hal itu bisa dimulai saat Messi sedang cedera. Pelatih Barcelona, Ernesto Valverde menjadi lebih leluasa memilih komposisi lini depan.

Apalagi, Barcelona baru saja kedatangan Antoine Griezmann. Ia bisa dipasangkan dengan Ousmane Dembele di lini depan jika bermain dengan formasi 4-4-2.

Absennya Messi juga bisa dimanfaatkan Barcelona untuk memainkan para pemain muda. Itu sudah terlihat saat Valverde memainkan pemain berusia 16 tahun, Ansu Fati di pertandingan melawan Betis.

Sejak mengorbitkan beberapa pemain muda seperti Sergio Busquets dan Sergi Roberto, Barcelona boleh dibilang sudah jarang menaikkan pemain La Masia ke tim utama. Persepsi ini dapat mulai diubah Barcelona.

Kebetulan, para pemain muda yang saat ini ada cukup siap untuk dimainkan. Selain Ansu fati, ada sosok Carles Perez yang mencetak satu gol ke gawang Betis.

Dalam beberapa pertandingan ke depan, bukan tak mungkin Valverde akan tetap memainkan para pemain muda itu. Sebagiai pemain, mereka pun tampaknya bakal siap memanfaatkan kesempatan yang jarang lewat ini.

Sebagai pemain andalan, Messi selalu bermain penuh di hampir setiap pertandingan. Itu membuat Messi tak punya waktu istirahat yang cukup.

Salah satu contohnya adalah saat musim panas lalu. Di saat rekan setimnya berlibur, Messi malah harus membela timnas Argentina di Copa America.

Messi memang diberi dispensasi kembali lebih lambat ke tim oleh Barcelona. Namun tampil di Copa America jelas membuat kebugaran Messi belum 100 persen.

Cedera yang dialami saat ini dapat menjadi kesempatan untuk mengembalikan kebugarannya. Bukan tidak mungkin, Messi akan lebih kuat saat sudah kembali merumput nanti.