Sukses

Zidane Jilid 2 dan Ambisi Real Madrid Rebut Juara Liga Spanyol

Zinedine Zidane mengusung ambisi besar untuk kembali memprioritaskan gelar juara Liga Spanyol di tengah keragu-raguan dengan performa skuat yang dimilikinya.

Liputan6.com, Madrid- Zinedine Zidane sudah kembali menangani Real Madrid sejak jelang akhir musim lalu. Zidane kembali dipanggil untuk membenahi Madrid yang rapuh dan nirprestasi.

Kepergian Cristiano Ronaldo ke Juventus berdampak besar untuk Real Madrid. Tak seperti diperkirakan semula,Madrid kesulitan bangkit dan menemukan striker setajam Ronaldo.

Zidane mencoba untuk membenahi ini.Namun fakta awal memperlihatkan, pelatih Real Madrid asal Prancis itu kesulitan untuk membangun tim.

Musim lalu, Madrid ngos-ngosan sebelum memastikan peringkat tiga klasemen Liga Spanyol. Sedangkan di Pramusim, Zidane juga belum bisa tersenyum.

Masalah akut kesulitan cetak gol dan pertahanan longgar masih menghantui Real Madrid.Terbukti, Madrid bisa dibobol 7 gol oleh Atletico Madrid saat kalah 3-7 di laga pramusim.

Masalah itu terjadi lagi saat menghadapi AS Roma, juga di laga pramusim. Namun Madrid kalah lewat adu penalti saat itu.

Kini,Liga Spanyol sudah kembali bergulir. Real Madrid akan melakoni laga pertama di stadion Balaidos, markas Celta Vigo pada Sabtu (17/8/2019). Tidak ada alasan lagi. Madrid harus memenangkan laga ini.

Real Madrid belum tampil meyakinkan di pramusim (AFP)

Ini menjadi ujian pertama sebenarnya bagi Zidane yang memulai jilid dua masa kepelatihannya di Los Blancos. Dia sudah diberi waktu untuk membuktikan bisa kembali membawa Real Madrid mendominasi di Liga Spanyol.Bisakah?

"Saya masih punya sikap yang sama, Liga Spanyol menjadi hal terpenting buat saya, karena ini berlangsung tiap pekan," ujar Zidane seperti dikutip Marca.

"Ini gelar yang sulit untuk dimenangkan. Kami akan mencoba memulai La Liga dengan cara sebaik mungkin musim depan. Juara La Liga target utama kami."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kejar Barcelona

Bagaimanapun, ambisi gelar juara Liga Spanyol tak lain untuk mengimbangi dominasi Barcelona di kompetisi ini. Bagaimana tidak, dalam 11 tahun terakhir, Barcelona sukses jadi juara sebanyak 8 kali.

Sedangkan Madrid hanya mampu meraih dua gelar dalam 11 tahun. Sejak tahun 2000, Madrid mengoleksi 6 gelar Liga Spanyol sedangkan Barcelona 10 gelar.

Zidane masih berambisi untuk menambah torehan trofi di Liga Spanyol. Dia ingin masuk dalam 8 pelatih Real Madrid yang minimal bisa meraih dua gelar Liga Spanyol.

Kekuatan Madrid memang meragukan jelang musim anyar bergulir. Para rekrutan anyar seperti Eden Hazard, Ferland Mendy, Luka Jovic, Rodrygo Goes dan Eder Militao belumlah memberikan impresi baik.

Real Madrid (Christof STACHE / AFP)

Pembuktian baru bisa dilihat pada pertandingan sebenarnya, Sabtu besok saat Madrid melawan Celta Vigo. Zidane mencoba jadi motivator saat Madrid terpuruk di pramusim.

"Madrid akan terus punya motivasi. Saya tak pernah ragu soal itu. Kami akan jalani musim yang bagus, saya yakin," ujar Zidane usai kalah 3-7 dari Atletico Madrid.

"Fans Madrid tak perlu khawatir. Saya selalu berpikir positif. Saya tahu ini sulit karena kami baru jalani musim yang sulit dan segalanya tak berjalan dengan baik. Yang kami butuhkan itu menang."

3 dari 3 halaman

  Tanpa Pogba

Ada ganjalan dalam hati Zidane saat memulai musim baru. Itu terkait dengan belum berhasilnya Real Madrid merekrut Paul Pogba. Rupanya, gelandang Manchester United ini menjadi idaman Zidane untuk membenahi Madrid.

Zidane yakin bisa memperbaiki permainan Madrid secara menyeluruh. Maka itu, dia pun agak ragu dengan kualitas gelandang Ajax Donny van de Beek.

Dia ragu gelandang muda asal Belanda itu bisa memberi pengaruh ke permainan Madrid. Hanya Pogba yang dianggapnya cukup untuk membenahi lini tengah Madrid.

Paul Pogba dan Harry Maguire setelah laga Manchester United melawan Chelsea. (AFP/Oli Scarff)

Bahkan tanpa Pogba, Zidane bisa tersudut lagi di Real Madrid. Wartawan senior Spanyol, Diego Torres mengatakan kepada The Independent:

"Tidak mendatangkan Pogba menempatkan Zidane di ambang pengunduran diri. Zidane secara pribadi berjanji pada Pogba bahwa dia akan membawanya ke Madrid, dan sekarang dia dibiarkan terlihat buruk," kata Torres.

"Situasi ini bisa meningkatkan kurangnya kepercayaan antara Zidane dan Florentino Perez (Presiden Real Madrid)," lanjutnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.