Sukses

3 Alasan Paulo Dybala Wajib Tolak Tawaran Bergabung ke MU

Untuk mendapatkan striker Juventus, Paulo Dybala, MU bersedia memberikannya upah kerja sebesar 180 ribu pound sterling per pekan.

Liputan6.com, Turin - Manchester United (MU) sedang bergerak cepat di sisa waktu bursa transfer Liga Inggris yang bakal ditutup pada 8 Agustus mendatang. Saat ini, Setan Merah tinggal menyelesaikan detail kecil kepindahan bek Leicester City, Harry Maguire.

Tak hanya bek berusia 26 tahun tersebut, MU juga sedang melakukan negosiasi dengan Juventus. Pihak Setan Merah mengincar tanda tangan striker Bianconeri, Paulo Dybala.

Untuk mendapatkan Dybala, MU bersedia memberikannya upah kerja sebesar 180 ribu pound sterling per pekan. Namun Dybala sendiri menolak tawaran tersebut. Striker Timnas Argentina itu menginginkan upah sebesar 350 ribu pound sterling per pekan dari MU.

Dalan transfer Dybala, Setan Merah tidak bakal mengeluarkan uang. Rencananya, MU akan menyerahkan striker mereka, Romelu Lukaku untuk mendapatkan striker berusia 25 tahun itu.

Dengan tiga hari waktu tersisa di bursa transfer Liga Inggris, Dybala masih punya kesempatan memikirkan tawaran dari MU. Namun, ada tiga alasan kuat Dybala wajib menolak tawaran Setan Merah. Lihat di halaman selanjutnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Fisik Paulo Dybala Tidak Cocok Main di Liga Inggris

Paulo Dybala merupakan salah satu striker bertubuh mungil yang main di kompetisi Eropa. Dia memiliki tinggi badan sekitar 177 cm.

Dengan badannya yang mini, fisik Dybala tentunya tidak bakal kuat menghadapi Liga Inggris. Terlebih, para bek di Liga Inggris kerap memperagakan permainan yang keras untuk merebut bola.

Bila menghadapi Liverpool, Dybala akan kesulitan menghadapi Virgil van Dijk yang saat ini berstatus sebagai bek terkuat di dunia. Musim lalu saja, Van Dijk melakukan 38 tekel keras untuk menghentikan serang lawan.

 

3 dari 4 halaman

Ole Gunnar Solskjaer Belum Pengalaman

Jam terbang Ole Gunnar Solskjaer sebagai manajer tim besar belum banyak. MU merupakan klub besar pertama yang dilatihnya sejak meniti karier sebagai pelatih pada 2011.

Sementara Dybala, di masa remajanya, sempat dibilang sebagai titisan Lionel Messi. Namun, Dybala gagal menjadi suksesor Messi. Buktinya, musim lalu, bersama Juventus, dia lebih banyak duduk di bangku cadangan.

Dengan minimnya jam terbang Solskjaer, bakat alami Dybala sebagai pesepak bola diyakini tidak bakal keluar. Selain itu, Solskjaer juga belum punya banyak pengalaman menangani pemain top. Sebelum melatih Setan Merah, Solskjaer hanya melatih Cardiff City dan Molde.

 

4 dari 4 halaman

Banyak Pemain Bintang Gagal Bersinar di MU

Setelah Sir Alex Ferguson memutuskan pensiun sebagai manajer MU pada 2013, klub yang bermarkas di Old Trafford Stadium itu mendatangkan banyak pemain bintang.

Sebut saja Radamel Falcao, Angel Di Maria, Alexis Sanchez, Paulo Pogba dan Zlatan Ibrahimovic. Hanya dua nama terakhir yang bersinar bersama Setan Merah.

Alexis Sancez, yang mendapat bayaran tertinggi dalam skuat MU, 350 ribu pound sterling per pekan, belum mampu menunjukkan kelasnya sebagai pemain bintang. Sejak bergabung pada 22 Januari 2018, Shancez baru mencatatkan 45 pertandingan dengan mencetak lima gol dan sembilan assist.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.