Sukses

Polisi Korsel Selidiki Cristiano Ronaldo dan Juventus dengan Tuduhan Penipuan

Seorang pengacara di K.B.K & Partners, Oh Seok-hyun melaporkan Ronaldo dan Juventus serta promotor pertandingan, The Fasta, telah melakukan penipuan.

Liputan6.com, Seoul - Polisi Metropolitan Seoul, sedang menyelidiki dugaan penipuan yang dilakukan Cristiano Ronaldo dan timnya Juventus saat melakukan pertandingan persahabatan di Korea Selatan (Korsel), Jumat, 26 Juli lalu.

Seorang pengacara di K.B.K & Partners, Oh Seok-hyun melaporkan Ronaldo dan Juventus serta promotor pertandingan, The Fasta, telah melakukan penipuan. Sang pengacara merasa ada penipuan besar-besaran saat Juventus menjalani laga pramusim kontra K League All-Stars di World Cup Stadium, Seoul.

Dalam laga tersebut, I Bianconeri tidak memainkan Ronaldo dengan alasan cedera. Padahal, dalam perjanjian awal, Juventus menjanjikan bakal menurunkan pemain berusia 34 tahun tersebut.

Seperti dikutip dari Chosun.com, penggemar Ronaldo sangat kecewa karena mereka telah membeli tiket untuk menyaksikan permainan Timnas Portugal secara langsung. Sekitar 2.000 orang Korsel yang merasa tertipu mengikuti jejak Oh Seok-hyun.

Polisi Korsel pun langsung melakukan penyelidikan. "Jika kita tidak menemukan bukti yang objektif soal dugaan penipuan ini, polisi tidak akan ikut campur karena itu kasus perdata," kata seorang perwira polisi Metropolitan Seoul.

Sekalipun terbukti melakukan penipuan, Cristiano Ronaldo dan Juventus kecil kemungkinan untuk menyeret mereka ke pengadilan. Namun, polisi Metropolitan Seoul bisa meminta interpol untuk meminta bantuan dan menjatuhkan hukuman penjara lebih dari setahun kepada Juventus serta Ronaldo.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Liga Korea Protes

Sebelumnya, K-League telah melayangkan surat protes secara resmi kepada Juventus soal absennya Ronaldo. Seperti dilansir World KBS, Selasa (30/7/2019), surat protes resmi itu dikirimkan ke Juventus pada Senin (29/7/2019).

K League memprotes tindakan Juventus yang melanggar beberapa klausul kesepakatan pada pertandingan tersebut, termasuk mencadangkan Ronaldo. K League juga menuntut kompensasi finansial dari TheFasta, agensi lokal yang mengorganisir pertandingan tersebut.

K League juga dengan keras mengecam Juventus melalui surat tersebut karena datang terlambat sehingga kickoff mundur. Selain itu, Bianconeri juga meminta pertandingan dipangkas masing-masing menjadi 40 menit tiap babak. Istirahat turun minum juga diperpendek menjadi 10 menit.

3 dari 3 halaman

Main 45 Menit

Pihak K League juga mengkalkulasi kompensasi finansial yang seharusnya didapat dari TheFasta. Menurut K League, TheFasta akan terkena penalti besar karena ada klausul di kesepakatan Ronaldo harus bermain minimal 45 menit, kemudian juga soal durasi para pemain utama diturunkan, dan menjalani jumpa fans.

Sebanyak 63 fans datang menyaksikan pertandingan tersebut dengan harapan melihat aksi Ronaldo. Namun, Ronaldo hanya duduk di bangku cadangan Juventus, padahal ada kesepakatan sang bintang harus bermain dengan porsi besar pada laga itu.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.