Sukses

Ini Perbedaan Motor Rossi dengan Tunggangan Vinales

Valentino Rossi membeberkan ada perbedaan di antara motor yang dipakainya dengan YZR-M1 tunggangan Maverick Vinales.

Jakarta Kinerja dua pembalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi dan Maverick Vinales, bagaikan bumi dan langit di beberapa balapan MotoGP 2019 terakhir. Secara tersirat, Rossi mengungkapkan ada perbedaan pada motor yang dipakainya dengan YZR-M1 milik Vinales. 

Rossi benar-benar terpuruk dalam empat balapan terakhir. Catatannya sangat buruk, tiga kali beruntun gagal finis dan menyudahi balapan di posisi kedelapan. 

The Doctor gagal finis di MotoGP Italia, Catalunya, dan Belanda. Dia berhasil finis di MotoGP Jerman, tapi hanya di urutan kedelapan. 

Sebaliknya, Vinales sedang menikmati fase terbaik. Dia sangat kencang di Catalunya, meskipun akhirnya gagal finis karena terlibat kecelakaan akibat manuver Jorge Lorenzo. 

Namun, dia mampu menebusnya dengan naik podium tertinggi di MotoGP Belanda. Vinales juga berhasil finis di posisi kedua pada MotoGP Jerman. 

Apa perbedaan motor Valentino Rossi dan Vinales? Kedua pembalap ternyata menggunakan sasis berbeda. 

"Saya bertahan dengan sasis yang saya dapatkan pada musim semi. Apa yang dipakai Maverick saat ini saya tak tahu dengan pasti. Saya tak terlalu tahu perbedaannya," kata Rossi, seperti dilansir Speedweek, Kamis (11/7/2019).

"Ada perbedaan kecil. Tapi, yang bisa menjelaskannya hanya Maverick atau insinyur Yamaha," sambung Valentino Rossi.  

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Periode Sulit

Rossi mengakui sedang mengalami periode yang sulit di Yamaha. Dia kalah cepat dari tiga pembalap lain yang menggunakan motor Yamaha.

Selain kalah dari Vinales, The Doctor juga tak secepat duo Petonas Yamaha SRT, Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli. 

"Saya akui kami dalam situasi sulit karena saya berharap banyak dari MotoGP Jerman setelah tahun lalu finis kedua di sana," ujar Rossi. 

"Saya merasa bagus di Assen. Itu membuat saya berharap dan memprediksi kami bisa melaluinya. Tapi, kami kami tak mengerti mengapa bisa kompetitif di Assen, tapi tidak di Sachsenring," imbuh pembalap berusia 40 tahun tersebut. 

 Sumber Bola.com

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.