Sukses

3 Skenario jika Lionel Messi Gagal Bawa Argentina Juara Copa America 2019

Menikmati berbagai kesuksesan di Barcelona, Lionel Messi kurang dinaungi keberuntungan saat memperkuat Timnas Argentina.

Jakarta - Lionel Messi menutup musim La Liga Spanyol 2018-19 dengan nilai tinggi setelah mencetak 36 gol dan membuat 13 assist. Pemain berjuluk La Pulga itu memenangkan gelar La Liga Spanyol meski kalah dari Liverpool di semifinal Liga Champions.

Sayangnya, rekor Lionel Messi bersama Timnas Argentina masih kontras dengan prestasinya di level klub. Messi sudah memimpin Argentina masuk empat final sejauh ini.

Sayangnya, Messi selalu gagal membawa timnya menjadi juara dalam empat final tersebut. Ia sepertinya bisa mengalami kekecewaan lainnya di Copa America tahun ini.

Argentina menjalani start yang buruk di Copa America setelah takluk dari Kolombia. Mereka juga gagal mengalahkan Paraguay di pertandingan kedua tetapi bisa lolos ke babak berikutnya setelah mengalahkan Qatar.

Meski maju ke babak sistem gugur, penampilan Argentina masih kurang meyakinkan. Messi bahkan baru mencetak satu gol dan itu pun dari titik putih

Copa America di Brasil kali ini akan menjadi pembuktian Messi bersama Argentina. Jika gagal menjadi juara lagi, itu jelas akan berdampak pada karier La Pulga.

Berikut ini tiga hal yang mungkin terjadi jika Lionel Messi gagal menjuarai Copa America seperti dilansir Sportskeeda.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Saatnya Mencabut Ban Kapten

Tidak ada yang bisa meragukan kualitas Messi sebagai pemain. Dia kembali tampil gemilang untuk Barcelona, ​​dan tidak ada pemain lainnya yang mendekati torehan golnya musim lalu. Namun, kualitas kepemimpinannya sudah lama dipertanyakan.

Barcelona belum mampu mengangkat satu gelar Liga Champions sejak mereka mengangkat Messi sebagai kapten klub pada 2018. Mereka kalah dari AS Roma dan Liverpool pada Liga Champions edisi 2017-2018 dan 2018-2019.

Tim Catalan tersingkir di leg kedua meski memiliki keuntungan besar dari leg pertama. Tim nasional Argentina juga mengalami nasib yang naas sejak Messi menjadi kapten mereka pada 2011.

Messi memimpin Argentina dalam dua final Copa America sebagai kapten. Sayangnya, Argentina mengalami kekalahan beruntun dari Chile. Kedua kekalahan itu bisa menjadi bukti kegagalan Messi dalam memberikan motivasi yang cukup bagi rekan satu timnya di saat-saat penting.

Bintang Barcelona juga gagal memenangkan Piala Dunia 2014 setelah kalah dari Jerman di final. Sekarang, Messi masih belum mampu membawa Argentina meraih gelar internasional dan kekalahan di Copa America lainnya akan semakin merusak reputasinya sebagai kapten.

3 dari 4 halaman

Lupakan Ballon d'Or

Tahun ini bisa menjadi peluang terbaik Messi untuk meraih Ballon d'Or keenamnya. Dia adalah pencetak gol terbanyak di Liga Champions dan La Liga musim lalu dan Cristiano Ronaldo bahkan tidak mendekati torehannya. Namun, Virgil Van Dijk akan menjadi ancaman terbesar Messi dalam ajang Ballon d'Or kali ini.

Bintang Belanda itu sudah menegaskan reputasinya sebagai bek terbaik Eropa setelah menjuarai Liga Champions bersama Liverpool. Van Dijk juga menjadi kapten Belanda dan berhasil memimpin tim nasionalnya ke final UEFA Nations League.

Tidak ada pemain yang menggiring bola melewati pemain berusia 27 tahun itu di Premier League dan Liga Champions musim lalu. Oleh karena itu, Messi setidaknya harus meraih gelar Copa America jika dia ingin mengalahkan bintang Liverpool itu dalam perburuan Ballon d'Or.

Namun, Messi masih punya hambatan besar meski berhasil memenangkan Copa America. Sebab, La Pulga tidak tampil meyakinkan selama babak penyisihan grup di Brasil.

4 dari 4 halaman

Mempertegas Kehebatan Ronaldo

Perdebatan seputar persaingan Messi-Ronaldo tidak menunjukkan tanda-tanda menghilang. Kedua pemain itu masing-masing sudah meraih 5 Ballon d'Or, dan keduanya memiliki sisi positif dan negatifnya. Namun, sepertinya Messi sekarang berada di depan Ronaldo setelah bintang Argentina itu menjalani musim yang mengesankan dengan Barcelona.

Sayangnya untuk Messi, Ronaldo bisa tertawa paling akhir jika Argentina gagal mengamankan gelar Copa America. Bintang Portugal itu sudah lebih baik dari Messi dalam hal gelar internasional sejak pemain berusia 34 tahun itu memenangkan Euro 2016 dan UEFA Nations League.

Banyak yang melihat status GOAT Messi (terbaik sepanjang masa) sebagai anomali, karena pemain Argentina itu tidak pernah memenangkan gelar internasional meskipun dianggap sebagai salah satu yang terbaik dalam sepak bola.

Messi melewati usia 30 dan mungkin tidak punya banyak waktu lagi untuk memperebutkan gelar internasional. Karenanya, Messi tidak akan bisa lepas dari bayang-bayang Ronaldo kecuali Argentina berhasil memenangkan Copa America.

Sumber: Bola.net

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.