Sukses

MotoGP Belanda: Finis Keempat Sudah Buat Dovizioso Puas

Menurut Dovizioso, MotoGP Belanda bukan balapan yang membuat Ducati bisa menang, karena karakter sirkuit yang tidak cocok.

Liputan6.com, Assen - Pembalap Mission Winnow Ducati, Andrea Dovizioso merasa sama sekali tak bisa pulang dengan rasa puas usai menjalani MotoGP Belanda, Minggu (30/6). Kepada Crash.net, ia menyebut finis keempat bukanlah hasil yang buruk, namun jika melihat margin waktunya dari para rider terdepan, ia merasa cukup 'ngeri'.

Dovizioso melewati garis finis 14,147 detik di belakang rider Monster Energy Yamaha, Maverick Vinales. Menurutnya, ini bukti Desmosedici sangat tertinggal dari para rival, terutama pada performa mereka di tikungan, hal yang sangat dikeluhkan seluruh pembalap Ducati sepanjang pekan balap di Sirkuit Assen.

Start di posisi ke-11, Dovizioso terbantu perangkat holeshot hingga naik ke posisi 6 pada Lap 1. Ia naik satu posisi usai Alex Rins jatuh pada Lap 4. Sejak itu ia bertarung sengit dengan Danilo Petrucci dan Joan Mir, memperebutkan posisi 4. Menurutnya, hasil ini cukup baik, mengingat MotoGP Belanda di Sirkuit Assen, dikenal tak bersahabat dengan Ducati.

"Kami 'tersenyum' karena kami sudah berusaha semaksimal mungkin, dan ini selalu penting dalam pekan balap. Hal pertama yang harus kami lakukan adalah meraih hasil maksimal, dan inilah maksimalnya, terutama jika Anda start ke-11, apalagi di Assen, di mana menyalip sangatlah sulit. Jadi saya senang," ujarnya.

Meski begitu, Dovizioso menyatakan timnya tak boleh berpuas diri atas hasil ini, karena Ducati terbukti belum bisa mengatasi masalah konsumsi ban belakang yang cukup tinggi di sirkuit dengan banyak tikungan panjang seperti MotoGP Belanda, Sirkuit Assen. Masalah Ducati pun makin bertambah akibat adanya angin kencang.

"Trek ini membuktikan karakter asli motor kami, dan ini sudah biasa, karena konsumsi ban belakang sangat tinggi di sini. Juga ada angin dan ini tak membantu kami. Berpindah arah di kecepatan tinggi tidaklah ideal, ada tikungan panjang di mana Anda harus melaju cepat, dan ini bukan titik terkuat kami," ungkapnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bukan Bencana

"Hasil ini bukan bencana, tapi yang jadi masalah adalah margin kami dari mereka. Margin inilah realitanya. Saat Maverick ngotot, mungkin pada Lap 20, ia mencatat 1 menit 33.7 detik, dan saya mencetak 1 menit 34.8 detik pada titik maksimal. Jadi itulah masalah kami," lanjutnya.

Tak hanya itu, kini Dovizioso juga makin pusing karena rivalnya dalam perebutan gelar, Marc Marquez berhasil finis kedua. Hasil ini pun membuat Dovizioso mengoleksi 116 poin, tertinggal 44 poin dari Marquez yang makin kokoh di puncak klasemen pembalap.

3 dari 3 halaman

Kehilangan Poin

"Situasi ini makin buruk karena Marc selalu ada di depan; pertama, kedua, atau ketiga. Sementara kami tak selalu memperebutkan podium, hingga selalu kehilangan poin. Tapi, musim masih panjang dan kita lihat saja apa yang bisa kami lakukan selanjutnya," tutup Dovizioso.

Dovizioso dan pembalap MotoGP lainnya akan kembali turun lintasan di Sirkuit Sachsenring, Jerman akhir pekan nanti. Sirkuit ini juga dikenal tak terlalu cocok dengan Ducati, dan justru bersahabat dengan Marquez, yang tak terkalahkan di sana selama 9 tahun terakhir.

Sumber: Bola.net

Saksikan video pilihan di bawah ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.