Sukses

Selidiki Kasus Dugaan Pemerkosaan Neymar, Polisi Terobos Markas Latihan Timnas Brasil

Namun, Neymar tidak berada di tempat latihan ketika polisi tiba. Meski begitu, kepolisian Rio de Janeiro segera memanggil bintang Paris Saint-Germain itu untuk diperiksa.

Jakarta - Dugaan pemerkosaan yang menimpa Neymar memasuki babak baru. Kepolisian Rio de Janeiro menyambangi markas latihan Timnas Brasil untuk menginterogasi sang bintang. 

Seperti dilansir ESPN, polisi mendatangi pusat latihan Tim Samba di Granja Comary pada Minggu (3/6/2019) waktu setempat. Neymar bersama Timnas Brasil sedang mempersiapkan diri jelang tampil di Copa America 2019.

Namun, ketika polisi tiba, Neymar tidak berada di tempat latihan. Meski begitu, kepolisian Rio de Janeiro segera memanggil bintang Paris Saint-Germain itu untuk diperiksa.

Sebagai barang bukti, polisi juga akan menyita telepon seluler pribadi si pemain. Nantinya, semua data yang ada di telepon seluler tersebut akan dijadikan bukti dugaan kasus pemerkosaan dan penyebaran foto-foto korban.

"Kantor Investigasi Kejahatan Siber (DRCI) akan menyelidiki dugaan penyebaran video yang dilakukan oleh Neymar. Kepolisian wilayah 110 telah mengambil langkah-langkah untuk membantu penyelidikan ini," ucap salah seorang petugas kepolisian.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Awal Mula Kasus

Kasus ini bermula saat Neymar berkenalan dengan seorang perempuan lewat Instagram. Setelah melakukan komunikasi intensif di Instagram dan pesan singkat WhatsApp, keduanya bertemu di hotel Sofitel Paris Arc Du Triomphe, Paris, pada 15 Mei 2019.

Dalam pertemuan tersebut, Neymar dikabarkan dalam keadaan mabuk. Ketika berada di dalam kamar hotel, keduanya sempat berbincang. Namun, beberapa kali Neymar bertindak agresif, hingga akhirnya melakukan pemerkosaan kepada sang perempuan.

Meski merasa terguncang, perempuan yang tak diketahui namanya tersebut enggan melaporkan kejadian itu kepada polisi Paris. Dia memutuskan untuk kembali ke Brasil, dua hari setelah berselang.

Sang perempuan baru berani melaporkan dugaan pemerkosaan tersebut kepada polisi Rio de Janeiro pada pekan lalu. Kepolisian pun terus melakukan investigasi untuk mengungkap kasus ini.

3 dari 3 halaman

Ancaman Penjara 5 Tahun

Neymar langsung menanggapi dugaan pemerkosaan tersebut. Lewat unggahan video berdurasi tujuh menit di akun Instagramnya, Neymar membantah kabar tersebut.

Pemain 27 tahun itu mengaku dirinya telah dijebak oleh sang perempuan. Dalam video itu, Neymar juga menampilkan rekaman percakapan WhatsApp dan foto-foto pribadi sang perempuan.

"Saya berbagi segalanya dan seluruh percakapan yang saya miliki dengan perempuan itu, semua momen pribadi kami. Penting untuk terbuka dan memperlihatkan ini demi menunjukkan jika tidak ada yang benar-benar terjadi," ucap Neymar.

"Apa yang terjadi hari ini adalah hubungan antara seorang pria dan perempuan di antara empat dinding, sesuatu yang terjadi dengan semua pasangan. Tidak ada yang salah pada hari berikutnya dan kami terus bertukar pesan."

Namun, tindakan Neymar yang mempublikasikan pesan singkat dan foto-foto sang perempuan berbuntut panjang. Pasalnya, Neymar diduga telah melanggar undang-undang ITE dan pornografi di Brasil.

Alhasil, dua kasus harus dihadapi mantan pemain Barcelona itu, yakni dugaan pemerkosaan dan pelanggaran undang-undang ITE serta pornografi. Jika terbukti bersalah, dia terancam dijatuhi hukuman penjara lima tahun.

"Kami ingin memiliki akses ke semua materi (telepon seluler) Neymar, tidak hanya untuk video yang diedit," jelas penyelidik kepolisian.

 

Sumber: Bola.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.