Sukses

One Championship: Adrian 'Papua Badboy' Mattheis Terus Asah Kemampuan

Adrian "Papua Badboy" Mattheis meraih kemenangan di ronde pertama laga divisi strawweight melawan Himanshu Kaushik di ajang One: For Honor.

Liputan6.com, Jakarta - Setiap gelaran yang diadakan oleh One Championship mencatatkan berbagai rekor baru yang luar biasa, termasuk pada awal bulan Mei lalu di Istora Senayan, Jakarta.

Ajang One: For Honor itu mencatat salah satu pencapaian paling istimewa, yaitu kemenangan Jonathan “The General” Haggerty atas legenda Muay Thai Sam-A Gaiyanghadao melalui unanimous decision – yang membawa gelar juara dunia One Flyweight Muay Thai bagi petarung Inggris ini.

Hal ini ditambah oleh berbagai prestasi yang diukir oleh para atlet Indonesia, di antaranya atlet mixed martial arts (MMA) Adrian "Papua Badboy" Mattheis yang meraih kemenangan di ronde pertama laga divisi strawweight melawan Himanshu Kaushik.

Adrian meraih kemenangan lima detik sebelum ronde pertama berakhir, dengan teknik kuncian rear-naked choke atas petarung asal Iran tersebut. Sebelumnya, Himanshu sempat mengalahkan rekan senegara Adrian, yaitu petarung asal Bogor Egi Rozten.

Prestasi ini menambah catatan tiga kemenangan berturut-turut sejak Adrian bergabung dengan One pada bulan Agustus 2016.

Bagi “Papua Bad Boy,” pertandingan melawan Himanshu membuktikan tercapainya target pelatihan selama ini, selain juga fokus petarung ini dalam menjalankan game plan yang terencana dengan baik.

Tetapi, pencapaian di laga ini tidak membuat Adrian lengah, karena ia justru semakin bersemangat untuk meningkatkan performa dan kualitas pertarungan di laga berikutnya.

“Saya masih harus terus perbaiki aspek ground saat bertanding. Saat melawan Himanshu, sebenarnya saya sempat merasa kewalahan,” kata atlet asal Halmahera, Maluku ini dalam rilis yang diterima Liputan6.com.

“Kebetulan, saat ground and pound, dia [Himanshu] sempat balik badan. Saya tidak sia-siakan kesempatan itu dan langsung melancarkan kuncian.”

“Nah, kuncian-kuncian di ground game itulah yang saya latih lagi.”

Atas hasil ini, Adrian dan timnya, Tigershark Fighting Academy, mengubah porsi dan sistem latihan untuk menguatkan beberapa aspek tertentu.

“Saya masih masih sangat perlu menambah power dengan latihan beban dan lari jarak jauh, juga melibatkan latihan seperti crossfit. Semua porsi latihan saya ditambah sejak bertanding di Istora,” aku Adrian.

“Setiap hari, saya lari dari Pasar Minggu ke Pancoran pulang balik. Ini serius, siapa saja bisa bertemu atau ikut saya latihan lari di sana. Saya latihan lari jam 5 pagi dan jam 3 sore, setiap hari 2 kali bolak balik. Saya tidak punya uang atau harta, saya hanya punya lari setiap hari.”

 

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Latihan di Thailand

Adrian 'Papua Badboy' (One Championship)

Sebelum ajang One: For Honor tersebut, Adrian juga sempat berlatih di Thailand untuk memperdalam kemampuannya dalam striking, atau serangan atas.

“Untuk aspek striking, saya tidak ragu terhadap kemampuan kami para petinju Indonesia,” katanya. “Para petinju Indonesia itu luar biasa striking nya, sudah diakui oleh semua [petarung].”

“Di Jakarta, kami berlatih dengan Nouldy Manakane dan Moko [dua petinju nasional]; dimana mereka saling berbagi ilmu sehingga saya tidak pernah ragu aspek striking.”

Sedangkan untuk ground game, ia terfokus pada dua disiplin beladiri, yaitu gulat dan Brazilian Jiu-Jitsu.

Adrian juga memberikan sebuah catatan khusus untuk para atlet MMA di Indonesia, demi perkembangan mereka menuju skala global.

“Kami ini masih kurang diperhatikan dari segi asupan makanan dan gizi,” katanya. “Sepertinya masih sangat dibutuhkan perhatian lebih serius dari pemerintah, karena kami para atlet ini kan juga sudah berjuang untuk Indonesia.”

Ia menyaksikan sendiri bagaimana para atlet di Thailand memiliki manajemen yang baik dan dukungan penuh dari pemerintah.

“Mereka dibayari oleh pemerintahnya, berbeda dengan kami yang harus mencari pendanaan sendiri. Kalau bisa, kami berharap pemerintah dapat membentuk sebuah forum yang dapat mendanai kami para atlet MMA,” harapnya.

“Lihatlah kami ini, para atlet yang sudah dapat membanggakan Indonesia [dalam skala global],” tutupnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.