Sukses

Honda Lebih Kuat di MotoGP Prancis, Dovizioso Gaungkan Alarm Bahaya

Andrea Dovizioso sama sekali tidak lega bisa finis di posisi dua di belakang Marc Marquez pada MotoGP Prancis. Itu disebabkan Honda sudah samai kecepatan Ducati di trek lurus.

Liputan6.com, Le Mans- Andrea Dovizioso pantas lega karena masih bisa finis di posisi dua pada MotoGP Prancis di sirkuit Le Mans, Minggu (19/5/2019). Karena posisi ini, Dovizioso hanya terpaut 8 poin dari Marc Marquez di puncak klasemen MotoGP.

Ini gap terdekat antara Dovizioso dengan Marquez di tiga tahun terakhir. Pada lima seri di 2017, Dovizioso terpaut 31 poin. 

Musim lalu lebih jauh lagi karena Dovizioso terpaut 49 poin sebelum raih posisi dua di klasemen akhir MotoGP 2018. Lalu kenapa fakta-fakta ini tak membuat Dovizioso tenang?

Dia malah menggaungkan sinyal bahaya untuk Ducati.Dia mengatakan pabrikan asal Italia itu harus berbenah kalau ingin bersaing dengan Marquez.

Catatan Marquez memang kemilau karena memenangkan 3 dari 5 balapan yang sudah berlangsung. Sedangkan Doviziso baru menang satu seri saja di MotoGP 2019.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sinyal Bahaya

Yang lebih berbahaya, Honda kini sudah bisa mengimbangi kecepatan Ducati di trek lurus. Ini sesuatu yang tak pernah terjadi sebelumnya.

Inilah yang dimaksud sinyal bahaya oleh Dovizioso. Soalnya, Marquez sudah bisa menghilangkan kekurangan di motornya yaitu akselerasi di trek lurus.

"Saya senang raih 20 poin dan kami masih berpeluang. Tapi di sisi lain, kami harus paham dan menganalisa akhir pekan ini karena kami harus menemukan sesuatu," ujar Dovizioso seperti dikutip crash.

"Marquez dan Honda sedikit lebih kuat dibandingkan kami. Kami harus temukan sesuatu untuk perbaiki waktu lap jadi kami bisa mengelola ban dengan lebih baik."

3 dari 3 halaman

Tak Ada Team Order

Di luar itu, Dovizioso mengaku senang karena Ducati tidak menerapkan Team Order di balapan. Itu terlihat saat Danilo Petrucci beberapa kali mencoba untuk melewatinya tapi gagal.

"Kalau di F1 bisa dilakukan, tapi di MotoGP tidak, dan utamanya tidak di awal musim," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.